Nasional

Isak Tangis Warnai Shalat Id di Pengungsian

Di Baca : 4268 Kali
Suasana haru mewarnai ibadah shalat Idul Adha di pos pengungsian di Dusun Kekait, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (22/8).

"Meski dalam suasana sedih dan duka mendalam akibat gempa, mari tetap bersyukur atas nikmat terutama nikmat iman dan Islam dalam nuansa gema takbir mengagungkan asma Allah SWT," ujar sang khatib saat mengawali khutbahnya.

Jamaah tampak khidmat menyimak kata per kata yang terucap dari mulut khatib. Tak ada perayaan berlebih selepas shalat Id.

Isak tangis tak kuasa ditahan usai prosesi shalat. Jamaah terlihat menangis saat berpelukan sambil saling menguatkan dan berharap musibah segera berlalu.

Seorang jamaah, Saadudin (52 tahun) tak kuasa menahan tangis saat berbincang dengan Republika.co.id selepas shalat. Ia mengaku tidak pernah menyangka musibah ini terjadi. Biasanya, keluarganya dan juga warga sekitar menggelar shalat Id di masjid.

"Tapi sekarang masjidnya sudah roboh, ada yang masih berdiri tapi dalamnya sudah rusak," ucapnya.

Dia begitu sedih dengan kondisi saat ini. Warga harus menjalankan prosesi shalat Id di posko pengungsian akibat dampak gempa.

"Rumah saya dan hampir semua rumah di sini rusak, jadi kita tinggal di sini, tidak ada satu pun barang yang bisa saya diselamatkan," katanya.

Kendati begitu, dia mengaku bersyukur masih bisa diberikan nikmat menjalankan ibadah shalat Id meski dengan sarana seadanya. "Tak ada yang lebih berharga saat ini selain kita bisa shalat Id," katanya.(DI)

 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar