Tanah Karo, Detak Indonesia--Jalan alternatif Tongkoh-Barusjahe hancur lebur, rusak parah.

Erwin Karosekali (32) warga Desa Basam, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara mengatakan jalan alternatif ini sudah empat tahun rusak parah. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda perbaikan dari pihak PU Bina Marga Provinsi, mengakibatkan banyak merugikan masyarakat di wilayah ini karena jalan alternatif ini menghubungkan tiga Kecamatan, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Barusjahe, dan Kecamatan Tigapanah

Dikatakannya lagi, masyarakat disini hampir 90 persen petani, kalau hasil tani panen dari ladang akan terkendala dibawa ke pasar kalau jalan rusak seperti ini, bahkan armada pengangkut hasil tani dari Desa Basam ke pasar takut kendaraan mereka akan lebih cepat rusak kalau jalan seperti ini.

Menurut Erwin Karosekali, Jalan Tongkoh-Tigapanah ini, sebenarnya  kalau hancur seperti ini sangat banyak dirugikan, karena ini adalah jalan alternatif khususnya bagi angkutan umum bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP). Bahkan menghubungkan bus antar kota antar provinsi, misalnya ke Aceh mobil angkutan ke Aceh Selatan.

"Angkutan bus Aceh, melintasi jalur ini, menghindari kemacetan dari Kota Berastagi, kami masyarakat disini berharap kepada pihak PU Bina Marga Provinsi, untuk secepatnya memperbaiki jalan rusak ini," ucapnya dengan penuh harap

Junedi Tarigan, selaku Direksi angkot merek Sigantang Sira, trayek Kabanjahe, Tongkoh dan Desa Basam mengatakan kalau jalan hancur seperti ini akan sangat merugikan pengusaha (angkot) selain menyita waktu lebih lama di perjalanan, kerusakan kendaraan angkutan juga semakin tinggi biaya kalau kondisi jalannya seperti sekarang ini.

"Kami pengusaha angkot dan juga masyarakat berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Supaya segera memperbaiki jalan alternatif Tongkoh-Barusjahe ini," ujarnya. (stm)