Di Berastagi

Berkedok Arisan Online, Arisan Menurun 10 Juta/Bulan, Telah Memakan Korban

Di Baca : 1351 Kali
Foto arisan Online Sepuluh Juta Menurun yang beranggotakan sembilan, yang telah banyak memakan korban di Berastagi, Kabuopaten Karo, Sumatera Utara, Ahad (4/9/2022). (Saritua Manalu/Detak Indonesia.co.id)

Berastagi, Detak Indonesia--Arisan Online Sepuluh Juta Menurun, telah banyak memakan korban warga Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Di saat Kepolisian Negara Republik Indonesia telah gencar-gencarnya  memberantas Arisan Online yang bersifat tipu-tipu yang telah banyak memakan korban di saat itu pula Arisan Online Sepuluh Juta Menurun semakin banyak memakan korban di Berastagi.

Warga Berastagi berharap kepada Kepolisian supaya secepatnya menutup Arisan Online Nama Arisannya disebut-sebut Sepuluh Juta Menurun, dan menangkap pelaku-pelaku arisan Online tersebut 
modus mereka mengatasnamakan arisan online tersebut untuk menipu masyarakat.

Arisan Online yang dinamai Sepuluh Juta Menurun ini seperti admin yang menyediakan jasa arisan online yang memakan korban diduga modus penipuan sehingga korban tergiur dan mengalami kerugian dengan jumlah besar, tentunya hal ini membuat sebagian masyarakat menjadi sangat resah dengan arisan online yang dapat diakses melalui group whatsapp.

TS (23) salah seorang warga Berastagi yang terjerumus ikut arisan Online dengan nama  "Arisan Sepuluh Juta Menurun yang beranggotakan sembilan orang, telah menjadi korban penipuan oleh arisan online tersebut. Saat dikonfirmasi Detak Indonesia Minggu (4/9/2022) pukul 05.30 mengatakan dia merasa sangat tertekan dan trauma sampai saat ini ucapnya sambil meneteskan air mata.

Lebih lanjut dikatakan TS (23) dirinya ikut menjadi korban arisan tersebut sejak sekitar setahun lalu, saat itu dirinya menerima uang arisan Rp10 juta, dan yang diterima hanya Rp8 250. 000,-  (Delapan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dari uang tersebut, maka sesuai peraturan, dirinya harus membayar uang sebanyak Rp1.400.000 (Seratus empat puluh ribu rupiah) dikali sepuluh dan jika ditotal uang tersebut menjadi Rp14. 000.000,- (Empat belas juta rupiah).

Akibat tingginya bunga uang arisan tersebut, TS merasa dirugikan dan nyaris bingung untuk mencari uang pinjaman guna menutupi uang arisan tersebut.

Selain bingung untuk mencari uang, TS juga mengalami berbagai tekanan, dari salah seorang admin group yang bernama Risky, menurut TS, dirinya kerap menerima sejenis teror dan tekanan dari pihak admin, agar dirinya dipaksakan untuk melunasi segala utang arisan tersebut. 

Risky yang merupakan admin Group saat dikonfirmasi wartawan mengatakan akan menjelaskan tentang arisan tersebut, namun di tunggu tunggu, Risky tidak juga mengirim rekaman via whatsaps, 
Risky juga mengatakan bahwa dirinya tidak ingin disebutkan sebagai nara sumber.

"Nara sumber untuk apa ya Pak? Saya tidak suka nama saya dimediakan," demikian dikatakan Risky melalui whatsapp saat dikonfirmasi  wartawan. (stm)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar