Jakarta, Detak Indonesia<\/strong>--Kota Jakarta tak habis-habisnya ditimpa bencana kecelakaan kerja. Minggu pagi (4\/2\/2018) crane di proyek double-double track kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur tumbang ketika pekerja konstruksi sedang mengangkat bantalan rel yang beratnya ber ton-ton.<\/p>\r\n\r\n

Empat orang pekerja konstruksi yang sedang bekerja di bawahnya tewas tertimpa benda sangat berat tersebut.<\/p>\r\n\r\n

Kecelakaan sebelumnya terjadi 17 Oktober 2017 lalu di kawasan Kelapa Gading di mana tiang proyek konstruksi tumbang menimpa rumah warga.<\/p>\r\n\r\n

Selanjutnya 3 November 2017 beton pagar proyek konstruksi MRT Jakarta Selatan rubuh di kawasan Jalan Wijaya. Dan tahun yang sama juga terjadi musibah girder rubuh saat diangkat di proyek konstruksi Tol Pemalang-Batang.<\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/z21gste3ec\/4-craneok.jpg","caption":"Crane yang ambruk. (Foto Ist)"},{"body":"

Kemudian juga girder (balok beton) proyek konstruksi jalan di kawasan Antasari, Jaksel tumbang. Ini merupakan proyek konstruksi jalan Tol Depok-Antasari kejadiannya sekitar 2 Januari 2018. Ada sekitar lima bencana konstruksi dalam selang waktu Oktober 2017- Februari 2018.<\/p>\r\n\r\n

Para ahli konstruksi meminta pihak penegak hukum untuk mengecek pekerja konstruksi di lapangan dan di seputaran manajemen kontraktor apakah sudah ada sertifikat terampil (SKT) dan sertifikat tenaga ahli (SKA) para pekerja dan tenaga ahli perusahaan yang mengerjakan proyek konstruksi ini. Setelah itu perlu dicek SOP pemborong, periksa perusahaan pengawas dan material yang tumbang tersebut.(*\/di)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/default-photo.jpg","caption":""}]