TEROBOSAN DUNIA PARIWISATA

Pemakaian Tanjak Melayu Riau Disosialisasikan di Lokasi Wisata

Di Baca : 3638 Kali
Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Bidang Deputi Pengembangan Kelembagaan Kementerian Pariwisata RI Dr Wisnu Bawa Tarunajaya SE MM (kiri), Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Riau Fahmizal ST MT (tengah) dan Direktur Le
[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>-Pemakaian Tanjak Melayu Riau mulai disosialisasikan atau dibudayakan pemakaiannya di sejumlah lokasi wisata di Provinsi Riau untuk mencirikan daerah ini Bumi Lancang Kuning Melayu Riau.<\/p>\r\n\r\n

Sosialisasi pemakaian Tanjak Melayu Riau ini diluncurkan dalam acara Coffee Morning dan Sosialisasi Tanjak Mengeksplorasikan SDM Bersertifikasi dalam Mengemas Experienceconomic Pariwisata Riau di Hotel Grand Tjokro Pekanbaru, Selasa (7\/2\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Acara ini dihadiri Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Bidang Deputi Pengembangan Kelembagaan Kementerian Pariwisata RI Dr Wisnu Bawa Tarunajaya SE MM, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Riau Fahmizal ST MT, PHRI dan Asita Riau, sejumlah asesor pariwisata, Persatuan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri), dan lain-lain.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Bidang Deputi Pengembangan Kelembagaan Kementerian Pariwisata RI Dr Wisnu Bawa Tarunajaya SE MM, pariwisata penyumbang PDB devisa dan lapangan kerja paling mudah dan murah pada 2015.<\/p>\r\n\r\n

Untuk PDB menyumbangkan 10 persen PDB nasional, tertinggi di ASEAN, pertumbuhan PDB pariwisata di atas rata-rata industri, spending 1 juta dollar AS 170 persen tertinggi di industri.<\/p>\r\n\r\n

Untuk devisa, maka pariwisata peringkat 4 penyumbang devisa nasional sebesar 9,3 persen. pertumbuhan penerimaan devisa tertinggi yaitu 13 persen. Biaya marketing hanya 2 persen dari proyeksi devisa.<\/p>\r\n\r\n

"Dari sisi tenaga kerja, penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan atau 8,4 persen. Lapangan kerja tumbuh 30 persen dalam 5 tahun. Pencipta lapangan kerja termurah 5.000 dolar AS per satu pekerjaan," kata Wisnu.<\/p>\r\n\r\n

Sementara Direktur Lembaga Sertifikasi Pariwisata (LSP) Lancang Kuning Nusantara Riau, Drs Riyono Gede Trisoko menjelaskan sosialisasi pemakaian Tanjak Melayu Riau di lokasi pariwisata di Riau untuk saat ini bisa dilakukan di front liner perhotelan.<\/p>\r\n\r\n

Diharapkan pegawai di perhotelan di Riau ini terutama yang bertugas di lobi depan hotel diharapkan memakai Tanjak harian sebagai identitas, sebagai welcome attitude. Beberapa hotel sudah memakai ini.<\/p>\r\n\r\n

Mengutip dari penjelasan Kadis Pariwisata Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmizal ST MT kata Riyono bahwa Tanjak ini ada tiga kategori yakni Tanjak Harian, Tanjak Pesta, dan Tanjak Raja-raja. "Untuk kita Tanjak harian saja," kata Riyono.<\/p>\r\n\r\n

Masalah pakaiannya biasa saja. Ini dipakai oleh petugas hotel atau petugas di lokasi wisata terutama di bagian depan untuk menyambut tamu-tamu.(azf)<\/strong><\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/0tuam\/7-tanjak-ok.jpg","caption":"Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Bidang Deputi Pengembangan Kelembagaan Kementerian Pariwisata RI Dr Wisnu Bawa Tarunajaya SE MM (kiri), Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Riau Fahmizal ST MT (tengah) dan Direktur Lembaga Sertifikasi Pariwisata (LSP) Lancang Kuning Nusantara Riau, Drs Riyono Gede Trisoko (kanan) mensosialisasikan pemakaian Tanjak Melayu Riau untuk dunia pariwisata Riau, di Pekanbaru Selasa (7\/2\/2017). Diharapkan petugas pariwisata di garis depan terutama penyambut tamu-tamu memakai Tanjak Harian Melayu Riau ini.(Aznil Fajri\/Detak Indonesia.com)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar