SMK DAN SMA TERTINGGI MENGANGGUR

2018, Pengangguran di Riau Meningkat !

Di Baca : 3095 Kali
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Ir Aden Gultom MM.

Pekanbaru, Detak Indonesia-- Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2018 sebanyak 3,11 juta orang, naik 0,14 juta orang dibanding Agustus 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 1,23 poin, menjadi 65,23.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Ir Aden Gultom MM dalam rilis resminya Senin (12/11/2018), menjelaskan dalam setahun terakhir, pengangguran di Provinsi Riau meningkat 8,24 ribu orang, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 6,20 persen pada Agustus 2018. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 10,66 persen.

Penduduk yang bekerja sebanyak 2,92 juta orang, bertambah 134 ribu orang dari Agustus 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (1,00 poin), Jasa Pendidikan (0,32 poin), dan Industri Pengolahan (0,31 poin). Sedangkan lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (0,87 poin), Perdagangan (0,64 poin), dan Administrasi Pemerintahan (0,05 poin).

Sebanyak 1,59 juta orang (54,70 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, dari Agustus 2017 yang besarnya 52,70 persen, pekerja informal naik hingga 2,00 poin menjadi 54,70 persen. Dari 2,92 juta orang yang bekerja, sebagian besar penduduk bekerja pada Agustus 2018, yaitu sekitar 1,87 juta orang (64,24 persen) merupakan pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu).

Sementara penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1-7 jam memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 2,63 persen. Agustus  2018: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau sebesar 6,20 persen turun dari 6,22 persen pada Agustus 2017.

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau 2018

Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2018 sebanyak 3,11 juta orang, naik 0,14 juta orang dibanding Agustus 2017.  Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Pada Agustus 2018, sebanyak 2,92 juta orang penduduk bekerja  sedangkan sebanyak 0,19 juta orang menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 135 ribu orang begitu juga dengan pengangguran bertambah sebanyak 8,24 ribu ribu orang.

Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Riau juga meningkat. TPAK pada Agustus 2018 tercatat sebesar 65,23 persen, meningkat 1,23 poin dibanding setahun yang lalu. Kenaikan TPAK memberikan indikasi adanya kenaikan 
potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. 

Pada Agustus 2018, TPAK laki-laki sebesar 83,77 persen sedangkan TPAK perempuan hanya sebesar 45,66 persen. Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki dan perempuan masing-masing meningkat sebesar 0,32 poin dan 2,2 poin.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur 
tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT di Provinsi Riau pada Agustus 2017 sebesar 6,22 persen turun menjadi 6,20 persen pada Agustus 2018.

Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding di perdesaan. Pada Agustus 2018, TPT di wilayah perkotaan sebesar 8,87 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya sebesar 4,41 persen.

Dibandingkan setahun yang lalu, TPT di perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,38 poin. Sedangkan TPT perdesaan meningkat sebesar 0,21 poin. Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2018, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 10,66 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,44 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA.

Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke Bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,97 persen.

Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, peningkatan TPT hanya terjadi pada tingkat 
pendidikan Universitas, sedangkan TPT pada tingkat pendidikan lainnya menurun.

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Jumlah penduduk yang bekerja pada setiap kategori lapangan pekerjaan menunjukkan 
kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja. Struktur penduduk bekerja menurut lapangan 
pekerjaan pada Agustus 2018 masih didominasi oleh tiga lapangan pekerjaan utama yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 28,79 persen; Perdagangan sebesar 18,61 persen; 
dan Industri Pengolahan sebesar 14,72 persen.(azf) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar