DICURIGAI MATA-MATA, DIPUKULI DEMONSTRAN

Hongkong Rusuh, Demonstran Ditangkapi

Di Baca : 1382 Kali
Kerusuhan di Hongkong Senin dan Selasa (12-13/8/2019), demonstran ditangkapi. (Foto ist)

Hongkong, Detak Indonesia--Sejak dua hari belakangan ini Senin dan Selasa 12-13 Agustus 2019, Hongkong dilanda demonstrasi dan rusuh

Aksi demonstran tak terkendali dan meluas di pusat kota. Pemerintah Tiongkok nampak cemas merebaknya aksi demontrasi di Hongkong. Aksi para demonstran terus bergejolak dalam beberapa hari terakhir menjadi tak terkendali. Polisi dengan bus dikerahkan menangkapi demonstran.

Pemerintah RRC mengecam aksi demonstran dan menyebut tindakan demonstran seperti teroris.

Hal ini menyusul dimana  demonstran dianggap merusak citra Hongkong di mata  internasional. Senin-Selasa (12-13 Agustus 2019), otoritas Bandara Internasional Hongkong menutup operasional bandara tersebut khawatir akan kerusuhan. Dampaknya ratusan jadwal penerbangan dari Hongkong ke wilayah lain dibatalkan dan ratusan calon penumpang terlantar.

Demonstran menguasai kawasan terminal keberangkatan Bandara Hongkong. Apa maksud ini belum diketahui. Selasa lalu (13/8/2019), massa demonstran membangun barikade menggunakan troli bagasi. Lalu demonstran saling berpegangan tangan  menghadang calon penumpang masuk ke kawasan  keberangkatan di bandara Hongkong.

Tindakan tersebut sontak membuat pemerintah Hongkong marah. Mereka menggunakan cara represif untuk memulihkan operasional bandara. Pengunjuk rasa dibubarkan paksa. Cara yang dilakukan cukup cerdik yakni tak menggunakan tembakan gas air mata melainkan semprotan merica. Selain itu, sejumlah demonstran yang dianggap sebagai provokator juga ditangkap dan ditahan.

Aksi pengunjuk rasa pada Selasa (13/8/2019) yang memicu pemerintah China jadi marah. Disebutlah kejadian di Bandara Hongkong mirip sebagai serangan teroris berakhir bentrok dengan polisi sejumlah pengunjukrasa ditangkap.

Kerusuhan pecah dimulai saat sekelompok kecil pengunjuk rasa menangkap mata-mata Pemerintah China di antara kerumunan mereka. Demonstran akhirnya mengikat, memukul seorang jurnalis yang kemudian diidentifikasi bekerja di Global Times yang dikontrol oleh China. Beijing mengatakan orang yang dianggap mata-mata oleh demonstran adalah warga Kota Shenzhen dan berkunjung ke Hong Kong.

“Kami mengecam aksi pengunjuk rasa. Tindakan mereka seperti teroris,” kata Xu Luying, juru bicara Kantor Urusan Dewan Negara Hong Kong dan Makau sebagaimana dilansir Al Jazeera. Xu menambahkan tindakan ini telah merusak citra Hongkong di mata internasional.(*/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar