Pekanbaru, Detak Indonesia--Kendati kabut asap tebal karhutla melanda sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Riau, namun operasi bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru tetap normal dengan jarak pandang minimum mencapai 800 meter Kamis (12/9/2019).

General Manager PT Angkasapura II Pekanbaru, Yogi Prasetyo Suwandi didampingi Manajer Teknik Iqbal Yudi dan Humas Hasnan menegaskan kegiatan kedatangan dan keberangkatan di Terminal SSK II Pekanbaru tetap berjalan seperti biasa.

GM PT Angkasapura II Pekanbaru yang baru Yogi Prasetyo Suwandi

"Pagi hari tadi sejumlah pesawat sudah mendarat dan lepas landas. Kendati jarak pandang 800 meter, pesawat masih aman mendarat dan lepas landas. Karena bandara SSK II Pekanbaru sudah dilengkapi fasilitas Instrument Landing System (ILS)," kata Yogi saat coffee morning di Wareh Kupie Jalan Kaharuddin Nasution, Kamis pagi (12/9/2019).

Ditanya wartawan tahun 2017 lalu kenapa jarak pandang 2.000 meter tak aman bagi pesawat dan banyak pesawat yang tak bisa mendarat akibat gangguan asap. Menanggapi pertanyaan wartawan itu, Yogi Prasetyo Suwandi yang baru dua bulan menjabat GM PT Angkasapura II Pekanbaru itu menegaskan bahwa bandara SSK II Pekanbaru sudah dilengkapi berbagai fasilitas ILS yang memadai. Dan walaupun jarak pandang 800 meter, pesawat bisa mendarat.

Coffee morning jajaran PT Angkasapura II Pekanbaru dengan wartawan di Wareh Kupie Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru Kamis (12/9/2019)

Makanya kata Yogi walau Kamis pagi tadi asap tebal berubah-ubah dari jarak pandang 1.000 meter di pagi hari dan berubah sebentar jadi 800 meter namun beberapa pesawat aman mendarat di bandara internasional SSK II Pekanbaru.

Yogi Prasetyo Suwandi sebelumnya pernah bertugas di Kepulauan Riau dan Jambi. Beliau dikenal sebagai 'spesialis' membangun bandara. Dalam waktu dekat akan dibuka embarkasi bandara SSK II Pekanbaru untuk oesawat berbadan lebar. Sekarang panjang runway bandara SSK II Pekanbaru 2.600 meter akan ditambah ketebelannya agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.(azf)