Pekanbaru, Detak Indonesia--Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengingatkan bahwa pada tahun 2020, kemarau panjang di Provinsi Riau akan lebih ekstrem dibanding tahun 2019 ini. Prediksi ini diperoleh dari BMKG. 

Hal ini ditegaskan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi didampingi Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Kasubdit Humas Ramlan di sela-sela acara peresmian Medya Center Humas Polda Riau Jalan Bima Pekanbaru, Selasa (26/11/2019). Peresmian ini dihadiri puluhan wartawan dari berbagai media di Pekanbaru, Riau. 

Oleh sebab itu Kapolda Riau meminta seluruh pihak baik masyarakat sipil, masyarakat peduli api (MPA), pihak korporasi, instansi vertikal, TNI/Polri dipadukan digelorakan secara bersama-sama untuk pemadaman mencegah dari awal jangan sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lagi di Provinsi Riau. 

"Dari awal kita padamkan api,  setiap muncul api segera kita padamkam. Sehingga keinginan kita untuk tidak ingin munculnya api bisa kita wujudkan. Oleh sebab itu kita mulai membangun paradigma baru setiap ada api kita padamkan. Jangan kita tinggalkan ada api,  jika muncul 10 titik api, cuma lima dipadamkan jangan begitu tapi harus 10 titik apinya kita padamkan," kata Kapolda Riau yang baru bertugas sekitar sebulan ini di Riau. 

Kapolda Riau mencontohkan jika ada kebakaran hutan dan lahan di Bengkalis, maka diharapkan peranserta seluruh masyarakat, mahasiswa, stakeholder, pelajar, relawan memadamkannya. 

"Sehingga pada awal-awal 2020 nanti hal ini bisa dikelola. Pada Mei 2020 kami bersama penggemar lari marathon akan menggelar acara lari marathon Sumatera Jungle Run 2020 di Lokasi Tahura Minas, marathon 21 km, 10 km, dan 5 km akan hadir peserta dari luar negeri sebanyak-banyaknya dari Singapura, Malaysia, dan lain-lain sehingga pada Januari sampai Mei 2020 jangan ada karhutla lagi," tegas Kapolda Riau.(azf)