ACEH,  SUMUT,  SUMBAR DAN PAPUA NOVEMBER CURAH HUJAN TINGGI

Kota Jakarta dan Semarang Mulai Diguyur Hujan

Di Baca : 5306 Kali
Hujan mulai turun di Kota Jakarta dan Semarang dua hari belakangan ini, pasca kemarau panjang sebelumnya. Sabtu senja tadi (2/11/2019) hujan sedang hingga deras mengguyur Kota Jakarta warga sangat bersyukur sekali (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Jakarta, Detak Indonesia--Kota Jakarta dan Semarang dua hari belakangan ini mulai diguyur hujan ringan hingga sedang. Sebelumnya terjadi kemarau panjang dan kekeringan melanda lahan pertanian. 

Di Jakarta dari pantauan Detak Indonesia hujan ringan mulai turun Jumat (1/11/2019). Demikian juga Kota Semarang hujan ringan turun Jumat (1/11/2019) pasca kemarau panjang dan kkeringan sebelumnya. 

Di Jakarta Sabtu senja tadi (2/11/2019) pukul 18.30 WIB turun hujan ringan dan malamnya cukup deras. Warga Jakarta dan Semarang bersyukur hujan mulai turun menyiram bumi kedua kota itu yang kering kerontang dilanda kemarau sebelumnya. 

Stasiun kereta api bandara internasional Soekarno-Hatta Cengkareng Banten diguyur hujan Sabtu senja (2/11/2019)

Kepala Pusat Data, Infromasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengimbau masyarakat perlu waspada terhadap potensi bahaya pada saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Beberapa wilayah mengalami fenomena hidrometeorologi hingga berujung bencana. Bahaya yang memang perlu diwaspadai yaitu banjir, tanah longsor dan puting beliung setiap kali memasuki musim penghujan. Bencana ini termasuk bencana mematikan dalam kurun waktu  beberapa tahun terakhir. 

Pada akhir bulan Oktober 2019, beberapa daerah sudah memasuki penghujan, beberapa daerah mengalami musim pancaroba sedangkan beberapa daerah lain masih dalam kondisi musim kemarau. Prakiraan BMKG, 20 persen wilayah pada bulan Oktober 2019 sudah memasuki musim penghujan, 47 persen wilayah pada bulan November 2019 mulai musim hujan, dan 23 persen wilayah akan memasuki musim penghujan pada bulan Desember 2019. 

Di dalam bus Damri bandara Soekarno Hatta

BMKG telah mengidentifikasi prakiraan curah hujan selama November 2019. Beberapa wilayah dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi dapat terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan sebagian Sumatera Barat dan sebagian wilayah Papua. Untuk wilayah Sebagian Sumatera lainnya, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku terpantau curah hujan dengan kategori rendah hingga menengah selama November nanti.   

Sebagian wilayah sudah mengalami musim hujan bahkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor seperti di Aceh, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Sedangkan beberapa wilayah yang mengalami pancaroba terjadi bencana puting beliung di beberapa wilayah, antara lain di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pusat Pengendali Operasi BNPB mencatat beberapa kejadian tersebut di Jawa Barat, Aceh dan Kalimantan. Perubahan musim dapat ditandai dengan fenomena angin puting beliung yang bersifat merusak.

Bandara internasional Achmad Yani di Kota Semarang bandara baru dimana pantai direklamasi mulai beroperasi dua tahun terakhir

Sementara beberapa daerah masih mengalami puncak musim kemarau sehingga kondisi lahan sangat kering dan mudah kebakaran. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi  Sumatera, Kalimantan. Beberapa gunung di Pulau Jawa dan NTB juga mengalami kebakaran juga.

Sedangkan perkembangan terkait dengan bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung, BNPB mencatat selama Oktober 2019 sebagai berikut: 57 kali puting beliung menyebabkan 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, 462 mengungsi, 7.425 unit rumah rusak. Dari jumlah rumah rusak tersebut, sebanyak 200 rusak berat (RB), 898 rusak sedang (RS) dan 6.327 rusak ringan (RR). Sedangkan kerusakan pada fasilitas umum, sebanyak 37 fasilitas rusak yang mencakup 15 fasilitas pendidikan, 20 peribadatan dan 2 kesehatan. 

Sejumlah kejadian puting beliung ini terjadi di Jawa Tengah 21, Jawa Barat 14, Aceh, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan 4, Sumatera Utara 3, Sumatera Barat masing-masing 2 kali, Banten, Di Yogyakarta, Kalimantan Barat dan Riau masing-masing 1 kali. 

Kepala Pusat Data, Infromasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo

Pada kejadian tanah longsor, bencana terjadi 8 kali dan mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 73 mengungsi, serta kerusakan pada 21 unit rumah (2 RB, 10 RS, 9 RR), 3 fasilitas (1 Fasilitas pendidikan, 2 Fasilitas Peribadatan). Tanah longsor terjadi di Jawa Barat 6 kali, Jawa Timur 1 dan Sumatera Utara 1 kali. Sedangkan banjir, BNPB mencatat terjadi 7 kali banjir yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia, 285 mengungsi, 237 unit rumah terendam. Banjir terjadi di Aceh 5 kali, Sumatera Barat 1 dan Sumatera Utara 1.

Kebakaran Hutan dan Lahan

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karthula) masih terjadi hingga pekan kelima September 2019. Data BNPB mencatat luas lahan terdampak karhutla mencapai 857.756 ha dari Januari hingga September 2019. Enam provinsi yang menjadi prioritas penanganan BNPB masih mengindikasikan terjadinya karhutla, dilihat dari beberapa indikator seperti kualitas udara dan titik panas atau hot spot.(azf) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar