12 Konglomerat Penguasa Kelapa Sawit di Indonesia

Harga Minyak Goreng Melonjak Naik !

Di Baca : 1259 Kali

9. Chairul Tanjung 

Nama Chairul Tanjung mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Bos CT Corp ini sekarang berhasil menduduki posisi keenam dalam daftar orang terkaya di Indonesia 2021. Meski terkenal sebagai bos media, ia juga merambah ke bisnis sawit. Total kekayaan bersihnya tercatat sebesar 5,5 dollar AS atau setara dengan Rp78 triliun. Chairul memulai bisnisnya ketika ia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 

Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources

10. Hashim Djojohadikusumo 

Nama Hashim Djojohadikusumo tak bisa dilepaskan dari sosok Prabowo Subianto dan Partai Gerindra. Ia bersama kakaknya tersebut bahu-membahu membesarkan partai berlambang kepala burung garuda itu. Di Partai Gerindra, ia duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina mendampingi Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Kekayaanya sebagaimana dicatat Forbes yakni sebesar 685 juta dollar AS atau sekitar Rp9,69 triliun. Perusahaannya bergerak di berbagai sektor mulai dari kelapa sawit, pertambangan, industri kertas, dan jasa logistik.

11. Peter Sondakh

Peter berhasil masuk daftar Majalah Forbes sebagai orang terkaya di dunia 2021 ke-1555. Perusahaan perkebunan kelapa sawit milik konglomerat Peter Sondakh, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Di bisnis media, Peter mendirikan stasiun televisi Rajawali Televisi (RTV) yang sebelumnya bernama B Channel. Sosoknya sendiri sebenarnya sudah lama malang melintang di bisnis media televisi. Peter sempat berkongsi dengan putra Presiden Soeharto, Bambang Trihatmodjo pada 1987 dan ikut mendirikan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).

12. Theodore Rachmat 

Namanya urutan ke-1.833 dengan kekayaan mencapai 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp24,5 triliun pada 2021. Theodore Rachmat, yang akrab disapa Teddy, memiliki grup Triputra pada 1998. Sekarang memiliki empat lini bisnis, termasuk agribisnis, manufaktur, dan pertambangan. Dia memiliki saham minoritas di perusahaan batubara Adaro Energy, di mana dia dimiliki sebagai Wakil Presiden Komisaris. 
Bisnis sawitnya dilakukan melalui PT Triputra Agro Persada. Teddy memulai di grup otomotif Astra International yang didirikan oleh pamannya William Soeryadjaya, pada 1968. (*/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar