Jakarta, Detak Indonesia<\/strong>--Jutaan massa peserta aksi bela Palestina memadati lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, sejak Ahad pagi hingga siang (17\/12\/2017), hingga pukul 11.20 WIB.<\/p>\r\n\r\n

Saat membubarkan diri siangnya, sebagian massa medatangi Kedutaan Besar Amerika Serikat dekat Monas.<\/p>\r\n\r\n

Aksi yang dimulai Ahad pagi ini berakhir dengan doa penutup Ustaz Nazir Zain. Kemudian terdengar lagu-lagu bernuansa Palestina yang dibawakan bersama jutaan peserta sambil berjalan membubarkan diri.<\/p>\r\n\r\n

Saat bubaran, panitia lewat corong pengeras suara mengajak massa melakukan aksi bersih-bersih memungut sampah.  Ustad AA Gym bersama santrinya juga bergerak melakukan aksi bersih-bersih sampah di seputaran Monas. <\/p>\r\n\r\n

Saat massa menuju ke Kedubes AS dekat Monas,  petugas kepolisian terlihat menjaga ketat jalan di depan Kedubes AS. Kawat berduri nampak sudah dipasang oleh petugas di depan gedung Kedubes.<\/p>\r\n\r\n

Massa aksi bela Palestina ini telah berkumpul sejak Ahad dini hari. Aksi Bela Palestina 1712  diawali salat subuh berjamaah di Monas. <\/p>\r\n\r\n

Tokoh yang hadir antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Pelaksana Tugas Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, Sekjen MUI Anwar Abbas dan beberapa tokoh lainnya.<\/p>\r\n\r\n

Dalam pembacaan Maklumat di Monas ini,  Sekjen MUI Dr H Anwar Abbas MM MAg menyatakan bahwa pertama, keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara sepihak atau unilateral dan ilegal mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel telah mencederai rasa keadilan dunia internasional, melanggar hak asasi manusia rakyat Palestina, dan merusak upaya perdamaian antara Israel dengan Palestina yang selama ini terus dilakukan PBB dan OKI, untuk itu keputusan itu harus dibatalkan dan dicabut secepatnya.<\/p>\r\n\r\n

Kedua, jika Presiden Amerika Serikat tidak segera membatalkan pernyataannya atas Yerusalem sebagai ibukota Israel maka Amerika Serikat akan kehilangan legitimasi untuk menjadi penengah perdamaian antara Palestina dan Israel.<\/p>\r\n\r\n

Ketiga, mendesak kepada semua negara agar menolak keputusan sepihak dan ilegal Presiden Donald Trump untuk menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Israel,<\/p>\r\n\r\n

Keempat, mendesak kepada semua negara yang selama ini telah melakukan hubungan diplomatik dengan Isreal, terutama negara-negara yang tergabung dalam OKI agar memutus hubungan diplomatik dengan Israel atau tidak memindahkan kantor kedutaannya ke Yerusalem.<\/p>\r\n\r\n

Kelima, mendukung hasil deklarasi konferensi Islam di Istambul, Turki 13 Desember 2017 menegaskan bahwa perlu terus didorong hak-hak warga Palestina secara permanen, termasuk hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri, dan perwujudan negara Palestina merdeka dan berdaulat, dengan Yerusalem atau Alquds sebagai ibukotanya.<\/p>\r\n\r\n

Keenam, jika Presiden Donald Trump tidak mencabut keputusan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel maka kami pertama mendesak PBB segera menggelar sidang istimewa untuk sanksi tegas kepada Amerika Serikat dengan opsi pembekuan AS sebagai anggota PBB, atau pemindahan markas PBB dari Amerika Serikat ke negara lain. <\/p>\r\n\r\n

Ketujuh, mendesak DPR membentuk panitia khusus untuk meninjau kembali semua bentuk investasi atau bisnis perusahaan-perusahaan Amerika di negeri ini, juga mengimbau rakyat Indonesia untuk melakukan boikot terhadap seluruh produk perusahaan Amerika serikat dan Israel yang beredar di tanah air. Kita gunakan produk-produk karya anak bangsa sendiri.<\/p>\r\n\r\n

Kedelapan,  kita juga menyerukan kepada negara-negara OKI dan masyarakat dunia agar meningkatkan bantuan kemanusiaan dalam bentuk pembangunan, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, dan tempat-tempat ibadah bagi masyarakat Palsetina<\/p>\r\n\r\n

Terakhir, kita mengimbau ke seluruh rakyat Indonesia agar berdoa untuk kedamaian, khususnya umat Islam agar membaca qunut nazilah dalam tiap salat fardu.(**\/) <\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/piulct1mls\/17-bela-palestina3ok.jpg","caption":"Aksi bela Palestina yang dihadiri jutaan umat Islam di Monumen Nasional (Monas) Jakarta berlangsung Ahad pagi hingga siang (17\/12\/2017) dilanjutkan dengan mendatangi Kedubes AS di Jakarta yang lokasinya juga berdekatan dari Tugu Monas Jakarta berlangsung tertib. (Foto Ist)"}]