Hearing Komisi III DPRD Rohul-KONI

Persoalan Pengurus Inti KONI Rohul dengan FKC karena Miskomunikasi

Di Baca : 786 Kali
Anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu Riau Komisi III lakukan hearing bersama Ketua dan Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rohul dan Forum Komunikasi Cabang Olahraga (FKC) Rokan Hulu Senin (14/2/2022) di ruang Rapat DPRD Rohul. (Nurul Arif

Pasirpengaraian, Detak Indonesia--Anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu Riau Komisi III lakukan hearing bersama Ketua dan Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rohul dan Forum Komunikasi Cabang Olahraga (FKC) Rokan Hulu Senin (14/2/2022) di ruang Rapat DPRD Rohul.

Turut hadir dalam agenda hearing, Ketua Komisi III DPRD Rohul, Ali Imran didampingi anggota, Budiman Lubis, Ketua dan Sekretaris KONI Rohul, Khairul Fahmi MT dan Muhibban ST serta masing masing pengurus cabang olahraga yang tergabung dalam forum komunikasi olahraga Rohul.

Diakui Ketua Komisi III DPRD Rohul Ali Imran pasca menggelar hearing, persoalan antara pengurus inti KONI Rokan Hulu dan pengurus cabang olahraga merupakan dampak miskomunikasi di antara keduanya.

"Dari hasil hearing kita hari ini, kita merekomendasikan kepada KONI Kabupaten Rokanhulu untuk membangun tali komunikasi yang baik kepada seluruh pengurus cabang olahraga yang ada di Kabupaten Rokanhulu," kata Ali Imran.

Selain daripada itu tambah Ali Imran, dia juga akan merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Rokanhulu untuk menambahkan anggaran KONI Kabupaten Rokanhulu, sehingga dapat mengikuti Porprov yang akan dilaksanakan pada 2022 dan melakukan pembinaan kepada seluruh atlet KONI Rohul.

Diakui Ali Imran, anggaran sebesar Rp600 juta yang diperuntukkan bagi KONI Rohul terbilang sangat kecil, mengingat banyaknya kegiatan KONI seperti pembinaan atlet, mengikuti agenda keolahragaan baik tingkat Provinsi maupun Nasional.

"Kita memahami memang anggaran sebesar Rp600 juta itu tidak cukup untuk melakukan pembinaan terhadap para atlet, mengikuti agenda-agenda baik tingkat provinsi maupun nasional, oleh karena itu, kita meminta dan kita tekankan kepada seluruh pengurus KONI untuk melakukan konsolidasi dan perbaikan di internal KONI itu sendiri, sehingga nanti kita akan merekomendasikan kepada Pemerintah untuk penambahan anggaran KONI Rohul," sebut Ali.

Sementara itu, Ketua KONI Rokan hulu Khairul Fahmi MT menegaskan bahwa persoalan internal KONI Kabupaten Rokanhulu adalah akibat adanya miskomunikasi antara pengurus inti KONI Rohul dengan beberapa cabang olahraga.

"Intinya ada miskomunikasi antara pengurus KONI dengan pengurus Cabor, ada beberapa informasi negatif yang diterima oleh masing masing Cabor, namun setelah kita sampaikan, akhirnya semua terbuka," jelas Fahmi

Salah satu penyebab kurang komunikasi antara KONI dan beberapa cabor akibat pandemi Covid-19, dimana pertemuan tatap muka dibatasi yang mengakibatkan rapat-rapat tidak dapat dilaksanakan.

Fahmi berharap, melalui pertemuan ini sudah saling terbuka informasinya, apa yang menjadi kendala dalam pembinaan olahraga di Rokanhulu sudah difahami rekan cabor dan juga komisi III, sehingga sinergisitas ke depan bisa saling menguatkan.

Fahmi juga berterimakasih atas dukungan Komisi III yang akan membantu memfasilitasi untuk penambahan anggaran KONI, khususnya menghadapi Porprov 2022 di Kuansing, mudah-mudahan dalam APBDP tahun ini anggaran tersebut terealisasi dan giat cabor-cabor untuk menghadapi iven olahraga tingkat Provinsi Riau ini tetap semangat.

Ditanyakan tanggapan mengenai pertanyaan dan langkah yang dilakukan FKC, Fahmi menganggap hal ini positif saja.

"Kami menyadari, pertanyaan dari FKC Rohul ini muncul karena kecintaan yang tinggi terhadap dunia olahraga di Rohul. Kami  berterimakasih sudah diingatkan sebagai pengurus KONI dan mudah- mudahan bisa berbuat lebih banyak lagi terhadap dunia olahraga di Rokan hulu," jelasnya. (*/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar