Memperingati Hari Dokter Nasional

Pentingnya Peran Tim Medis PHR dalam Upaya Menopang Energi Nasional

Di Baca : 2061 Kali
Tim Medis PHR tengah melakukan pemeriksaan kesehatan harian (DCU-Daily Check Up) kepada para pekerja di lapangan. (Dok. Humas PHR)

Pekanbaru, Detak Indonesia -- Sektor industri hulu minyak dan gas (migas) menjadi salah satu pekerjaan yang memiliki risiko terkait dengan kesehatan dan keselamatan. Memperingati Hari Dokter Nasional yang jatuh setiap 24 Oktober, menjadi momentum komitmen PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai perusahaan hulu migas terkemuka di Indonesia saat ini dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja, dengan menghadirkan sistem kerja dan tenaga medis yang andal dan siap siaga.

Wilayah Kerja (WK) Rokan, yang dikelola PHR merupakan wilayah kerja yang terproduktif di Indonesia saat ini, dengan menyumbangkan sekitar seperempat produksi minyak nasional. PHR mengoperasikan lebih dari 6.200 meter persegi yang tersebar di 7 wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau dan digerakkan oleh lebih kurang 2.300 pegawai dan 40.000 mitra kerja, putra-putri terbaik Indonesia bidang migas. Rencana kerja masif di WK Rokan merupakan bagian upaya mengoptimalkan manfaat hasil migas bagi sekaligus mendukung ketahanan energi nasional dan target pemerintah mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030.

Dengan cakupan wilayah kerja yang luas dan banyaknya sumur dan pekerja, PHR tetap mengutamakan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat medis di lapangan. Saat ini, PHR menyiagakan 65 unit First Aid Station (unit pertolongan darurat), di mana setiap unit terdiri dari 1 tenaga medis yang bertugas 24 jam 7 hari seminggu. Mereka tersebar di seluruh kegiatan pengeboran (drilling) yang sedang beroperasi. Unit ini juga mendapat dukungan tambahan dari 45 ambulans yang tersebar di seluruh wilayah kerja PHR.

Saat ini, tak kurang dari 28 rig pemboran dan  52 rig perawatan sumur yang secara simultan beoperasi di lapangan. Dengan jumlah tersebut, faktor yang menjadi tantangan terbesar tata kelola kesehatan pekerja di PHR adalah masifnya kegiatan pemboran dan eksplorasi dengan wilayah kerja yang luas. Oleh karena itu, PHR kemudian membentuk gugus tugas khusus tim medis yang disebut team Exploration & Drilling Support.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan waktu respons tim Health & Medical PHR bila sewaktu-waktu terdapat panggilan darurat medis, dengan menggunakan standar waktu penanganan medis sesuai standard internasional dari International Oil and Gas Producer (IOGP).

Unit First Aid Station PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) tengah melakukan latihan pertolongan pertama pada sebuah skenario insiden di lapangan.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar