Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki, Kepala BNPB Tambah Dukungan DSP Rp250 Juta

Dari petugas pos pantau, Suharyanto mendapatkan kejelasan bagaimana PVMBG menetapkan kenaikan dan penurunan level status gunungapi. Instrumen yang dimiliki di sana juga sama yang digunakan di lokasi lain seperti di gunungapi Marapi, Sinabung, Lewotolok dan sebagainya.
“Alat instrumen ini sama canggihnya seperti di pos-pos lain,” jelas Suharyanto.
Sebelum meninggalkan Pos Pengamatan Gunungapi, Suharyanto berpesan kepada tim agar terus semangat dalam memberikan informasi gunungapi kepada masyarakat. Kepada seluruh unsur Forkopimda yang turut hadir di sana, Suharyanto meminta agar segala rekomendasi PVMBG dapat dipedomani bersama demi keselamatan masyarakat sebagai hukum yang tertinggi.
“Saya minta apa yang menjadi rekomendasi PVMBG ini dipedomani untuk masyarakat kita. Karena keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi,” kata Suharyanto.
Pantauan Udara Helikopter
Selepas meninggalkan Pos Pengamatan, Suharyanto kemudian melakukan peninjauan udara menggunakan helikopter BNPB. Dari pantauan selama kurang lebih 15 menit, Kepala BNPB melihat jalur lava yang menghanguskan vegetasi hutan belukar lereng Lewotobi Laki-Laki di sektor timur laut.

Dari atas helikopter, Kepala BNPB juga melihat beberapa asap berwarna putih masih keluar di beberapa titik. Beruntungnya, tidak satupun ditemukan permukiman penduduk di area tersebut. Hal itu dapat diartikan bahwa aliran lava dipastikan tidak berdampak langsung kepada masyarakat, kecuali abu vulkanik yang dapat menyebar ke segala arah oleh arah angin, maupun lontaran lava pijar. (rls)
Tulis Komentar