KERUSAKAN PANTAI DAIK LINGGA MEMPRIHATINKAN

Hutan Bakau Digunduli, Ancam Abrasi Pantai

Di Baca : 10257 Kali
Kerusakan pantai akibat hutan mangrove digunduli. (foto net)

Bahkan, dirinya mengaku untuk penebangan di wilayah tersebut pernah dilakukan pihak pengelola kepada dirinya untuk meminta izin, akan tetapi ia mengaku tidak berani mengeluarkan izin, karena bukan kewenangannya.

“Saat ini sudah tidak beroperasi lagi. Dulu, memang masyarakat di dusun itu (Semarung) ada memang yang menebang bakau untuk membuat arang memenuhi kebutuhan. Bahkan saya mendengar kini hadir pula pengusaha lain yang bergerak usaha sama,” katanya belum lama ini. 

Warga menyebutkan Bakar salah satu pengusaha arang yang hasilnya dipasok ke Batam. Sedangkan Bakar sendiri dikonfirmasi lewat ponselnya mengaku usaha kayu bakar (arang) yang digelutinya di bawah kepengurusan koperasi. Namun Ia enggan menyebutkan nama-nama pengurus koperasi yang disebutkannya.

Sementara itu, salah seorang warga di Lingga mengatakan, saat ini dengan keterbatasan lapangan kerja yang ada, apapun pasti dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Seperti halnya menebang kayu bakau untuk industri arang.

"Walaupun harganya murah, pasti dikerjakan masyarakat tempatan. Mau kerja lain kan susah,” katanya.

Mangrove merupakan sumber daya penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir pantai Daik Lingga yang berfungsi sebagai ruang berkembangbiaknya sumber daya ikan, udang, kepiting dan merupakan green belt atau ”sabuk hijau” saat bencana, pencegah laju abrasi pantai, hingga bahan bakar kayu.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar