KKKS BERUPAYA BERIKAN YANG TERBAIK BAGI NEGARA-BANGSA

Pengeboran-Teknologi, Upaya Terbaik Pertahankan Produksi Migas

Di Baca : 1890 Kali
Kepala Pewakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Hanif Rusjdi, perwakilan dari KKKS dan wartawan di Riau foto bersama di Pekanbaru, Kamis (8/11/2018). (Foto Humas SKK Migas Sumbagut)

Laporan : Adifa, wartawan Detak Indonesia

Pekanbaru, Detak Indonesia--Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wilayah Riau terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia dalam memberikan kontribusi di sektor Migas. Kontribusi tersebut tidak terlepas bagaimana upaya KKKS untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi Migas di lapangannya.

Kepala Pewakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Hanif Rusjdi menyampaikan bahwa pengeboran dan teknologi adalah upaya-upaya yang dilaksanakan oleh KKKS dalam mempertahankan bahkan meningkatkan poduksinya. Kegiatan Pengeboran di KKKS terdapat 2 jenis yaitu Pengeboran Eksplorasi dan Pengeboran Pengembangan.

Pengeboran Eksplorasi merupakan pengeboran yang bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya suatu cekungan mengandung minyak dan atau gas bumi. Keberhasilan pengeboran eksplorasi akan berefek ganda, selain dapat menambah produksi Migas juga menambah cadangan Migas Indonesia.

“Dari 9 sumur target pengeboran eskplorasi di Riau untuk Tahun 2018, telah dilakukan pengeboran sebanyak 3 sumur, dimana salah satu sumur tersebut, Sumur Kumis-2 KKKS PHE Siak berhasil menemukan cadangan minyak,” ungkap Hanif dalam acara coffee morning di Pekanbaru Kamis (8/11/2018).

General Manager PHE Siak, Rizaldi Winant, menyampaikan bahwa PHE Siak selain berupaya mempertahankan produksi dari lapangan eksiting juga aktif mencari cadangan migas baru untuk kelanjutan.

 “Alhamdulillah, pada Maret 2018, PHE Siak telah melakukan pengeboran eksplorasi Kumis-2 dengan temuan sumber daya in-place sebesar 9,64 Million Barrels of Oil (MMBO) atau sumber daya terambil sebesar 1,90 MMBO (recoverable). KKKS PHE Siak juga berhasil mencatat rata-rata produksi minyak pada September 2018 sebesar 1.870 bopd atau 102,5 persen dari target yang ditetapkan pada periode yang sama sebesar 1.787 bopd," katanya. 

Pengeboran Pengembangan dilaksanakan oleh KKKS dalam rangka untuk meningkatkan atau mempertahankan produksi yang sudah ada dari lapangan eksisting. Sedangkan untuk sumur gas, kegiatan pengeboran merupakan upaya untuk memenuhi komitmen kontrak yang hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

KKKS EMP Bentu Ltd salah satu KKKS yang memproduksi gas memiliki komitmen pengeboran pengembangan sebanyak 4 sumur baru pada tahun 2018 yaitu Segat 5, Segat 7, Segat 8 dan Seng-4. Sedangkan untuk tahun 2019, direncanakan mengebor 3 sumur baru lagi. Act Area Manager EMP Bentu,  Zulfan, menyampaikan bahwa EMP Bentu memiliki komitmen untuk menyalurkan gas ke PLN dan city gas di Kota Pekanbaru. 

“Alhamdulillah kami saat ini sedang melaksanakan pengeboran Segat-5, sebagai upaya untuk menyalurkan gas ke PLN guna menghasilkan energy listrik yang bisa dinikmati seluruh masyarakat Riau,” ungkap Zulfan. 

“Dahulu listrik di Riau sering padam, namun dengan kontribusi gas yang kami berikan, suplai listrik tetap terjaga ke masyarakat, disamping itu gas dari EMP Bentu Ltd juga dimanfaatkan untuk city gas atau penyaluran gas ke rumah-rumah yang tentunya lebih efisien dan praktis bagi masyarakat,” lanjutnya.

Teknologi juga merupakan salah satu upaya KKKS dalam meningkatkan atau mempertahankan produksi migas. General Manager External Affairs PT CPI Winu Adiarto menegaskan bahwa, teknologi merupakan salah satu keunggulan kompetitif PT CPI dalam mengoperasikan lapangan migas secara efektif dan efisien. Di antaranya, penerapan teknologi injeksi uap di Lapangan Duri dan injeksi air di Lapangan Minas dan berbagai lapangan lain yang mampu menjaga posisi PT CPI sebagai penyumbang utama produksi migas nasional.

”Terobosan lain yang terbaru adalah keberadaan fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas yang kian mendorong efisiensi dan produktivitas operasi kami,” kata Winu. 

Fasilitas IODSC merupakan pusat optimisasi yang terintegrasi sehingga mendukung pengambilan keputusan operasional secara tepat dan cepat. Fasilitas ini memanfaatkan teknologi dan kolaborasi lintas fungsi untuk mencapai optimalisasi nilai di seluruh elemen operasi hulu migas sehingga meningkatkan keselamatan, produktivitas, efisiensi energi, penghematan biaya, dan pengambilan keputusan. 

Upaya optimisasi dan peningkatan kinerja juga dilakukan PT CPI melalui inisiatif Lean Sigma. Inisiatif ini mampu menghasilkan nilai manfaat yang sangat signifikan setiap tahunnya. 

“Semua upaya yang dilakukan PT CPI bertujuan agar operasi migas lebih efisien dengan tetap menjaga produktivitas agar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan Pemerintah Indonesia,’’ tutur Winu.

BOB PT BSP – Pertamina Hulu di tahun 2018 sudah merencanakan pengeboran 3 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi, yang saat ini masih dalam proses pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Diharapkan dengan pengeboran tersebut akan meningkatkan produksi blok CPP dan memberi nilai tambah kepada seluruh stakeholder. 

Hal-hal tersebut dikemukakan dalam kegiatan bincang-bincang migas bersama media pada Kamis (8/11/2018) di Pekanbaru, Dalam bincang-bincang tersebut, media mendapatkan informasi operasional KKKS langsung dari Manajemen KKKS yang beroperasi di Riau. Selain dihadiri oleh wartawan cetak maupun elektronik di Provinsi Riau, Coffee Morning kali ini juga dihadiri General Manager External Affairs PT Chevron Pacific Indonesia Winu Adiarto, General Manager PT Pertamina Hulu Energi Siak dan Kampar Rizaldi Winant, Area Manager EMP Bentu Zulfan, Pjs Field Manager Pertamina EP Asset 1 Field Lirik Fikri Fardian, External Affairs Manager BOB PT BSP – Pertamina Hulu Nazaruddin dan Humas SPR Langgak.(*/azf) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar