PELAKU PEMBUNUHAN TERANCAM HUKUMAN MATI

CIA Simpulkan Mohammed bin Salman Otak Pembunuhan Khashoggi

Di Baca : 3123 Kali
Mohammed bin Salman versi CIA diduga sebagai otak pembunuhan wartawan The Washington Post Jamal Khasoggi. (Foto Ist)
"Saya tidak pernah berbicara dengannya melalui telepon dan tentu saja tidak pernah menyarankan dia pergi ke Turki untuk alasan apa pun. Saya meminta pemerintah AS untuk mengeluarkan informasi apa pun mengenai klaim ini," dalam tweetnya.
 
Khashoggi, seorang kolumnis yang berkontribusi untuk Washington Post, tewas di konsulat Saudi Arabia di Istanbul Turki 2 Oktober 2018 lalu. Arab Saudi awalnya menolak pejabatnya berada di balik pembunuhan itu, tetapi karena pihak berwenang Turki terus membocorkan bukti keterlibatan tingkat tinggi, Riyadh akhirnya mengakui agennya melakukan pembunuhan dengan serangkaian penjelasan yang kontradiktif. Para pejabat Turki mengatakan pembunuhan itu disengaja dan telah menekan Arab Saudi untuk mengekstradisi mereka yang bertanggung jawab untuk diseret ke pengadilan.
 
Penasihat Presiden Turki Tayyip Erdogan Kamis menuduh Arab Saudi berusaha menutupi pembunuhan itu. Pernyataannya datang setelah Shaalan al-Shaalan, jaksa penuntut umum Arab Saudi, menyatakan dia mengusahakan hukuman mati bagi lima tersangka yang dituduh melakukan pembunuhan Jamal Khashoggi. Al-Shaalan mengatakan kepada wartawan bahwa putra mahkota Saudi tidak tahu apa-apa tentang operasi itu, di mana mayat Khashoggi dipotong-potong/mutilasi dan dikeluarkan dari konsulat.
 
Kementerian Keuangan AS yang telah berkoordinasi dengan senat dan pihak intelijen mengumumkan sanksi ekonomi kepada 17 pejabat Arab Saudi yang bertanggungjawab atas pembunuhan Jamal Khashoggi. Sanksi membekukan aset terkait yang ada di AS, dan melarang setiap warga AS berbisnis dengan mereka.
 
Klaim CIA terkait Mohammed bin Salman akan membuat Kongres AS lebih keras menghukum sekutu Utama AS di Timur Tengah atas kasus Jamal Khashoggi. Saat ini pemerintahan Trump hanya menjatuhkan sanksi kepada 17 pejabat Saudi Arabia atas peran mereka dalam pembunuhan Jamal Khashoggi, namun parlemen mendesak menghentikan kontrak penjualan senjata ke Arab Saudi atau hukuman berat lain sebagai tanggapan atas pembunuhan Jamal Khashoggi.(*/di)





[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar