INI KONTRAKTORNYA

Jalan Lipatkain Dibangun Rp11 Miliar Tak Sampai Setahun Rusak Lagi

Di Baca : 6739 Kali
Jalan lintas di Lipatkain Kamparkiri Kabupaten Kampar Riau yang dibangun dengan dana APBN 2018 Rp11 miliar belum sebulan selesai diaspal rusak kembali berlubang di sana-sini bahkan ada pengendara yang kecelakaan dan tewas. (Foto Ist)

Lipatkain, Detak Indonesia--Jalan lintas HR Soebrantas Tanah Merah Pasar Baru Lipat Kain, Kabupaten Kampar, Riau, kondisinya cukup sangat memprihatinkan. Kendati sudah dilakukan pekerjaan perbaikan dengan anggaran Rp11 Miliar oleh  PT Melayu Riau dengan panjang 74 kilometer, namun hanya hitungan bulan saja jalan tersebut hancur lagi.

Melihat kondisi parah ini,  warga Lipat Kain habis kesabaran. Warga tanam pohon pisang dan pohon kelapa di tengah jalan (di depan Pasar Lipat Kain sebagai protes terhadap pemerintah.

"Setiap tahun jalan ini terus diperbaiki, namun dua tiga bulan hancur lagi. Inilah salah satu contoh buruknya pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor," ungkap Effendi, pedagang kedai harian di Pasar Lipat Kain saat ditemui awak media di lokasi hancurnya jalan Lipat Kain itu.

Warga tanam pisang di jalan yang rusak

Menurut Effendi, warga tidak hanya menanam pohon di jalan, tapi juga berswadaya menimbun jalan dengan tanah yang dibeli warga. "Kami beli beberapa truk, satu truk Rp200 ribu. Kalau tidak lubangnya dalam, malah tambah membahayakan pengendara dan warga yang melintas," kesal Effendi.

Kondisi jalan rusak Lipat Kain memang parah, sekitar 80-90 meter. Titik jalan rusak ini, kata Effendi, memang setiap tahun diperbaiki dengan mengaspal tipis. Namun terkesan asal-asalan. Padahal jalan ini dilewati mobil tonase besar seperti truk kayu log, truk minyak sawit bermuatan CPO 30 ton sementara kemampuan daya dukung jalan di Riau ini hanyabsekitar 8 ton, truk batu bara muatan 20 ton lebih dan lainnya.

Jika jalannya hanya diaspal tipis, maka tidak lama umurnya. "Kami sudah lapor ke RT, RW, Lurah dan pihak lainnya. Tapi tak direspon. Rusak jalan ini sudah bertahun-tahun," aku Effendi yang sudah tinggal di Pasar Lipat Kain sejak 1994 ini.

Effendi mengaku setiap hari pengendara ada saja yang jatuh kecelakaan. Apalagi hujan, lubang menganga dan jalan becek licin. "Tak terhitung lagi kalau tabrakan. Bahkan pernah ibu naik honda jatuh dan kepalanya terhempas di aspal, lalu meninggal di tempat. Makanya kami berharap agar pemerintah peduli memperbaikinya," katanya jengkel. 

Sisa plang kontraktor masih tergeletak tak jauh dari lokasi proyek

Hal yang sama juga dituturkan Rian. Pedagang martabak yang tinggal di Lipat Kain ini juga mengaku, pekerjaan perbaikan jalan ini dilakukan setiap tahun dia lihat karena tiap hari jualan martabak di situ. Tapi hanya sekadar kerja aspal saja kurang pengawasan aparat berwenang. Sebab, tak pernah bagus hasilnya. Hanya satu dua bulan rusak hancur lagi.

"Kami minta pemerintah respon keluhan kami ini. Harus menunggu berapa korban lagi. Kalau perlu ganti perusahaan perbaikan jalan ini. Tak pernah beres. Mau ke mana kami mengadu lagi," kesalnya. 

Jalan berlubang di daerah Lipat kain ini banyak yang membahayakan. Setidaknya lubang yang menganga besar ada empat titik, serta belasan titik lubang lainnya. Hal ini diakui Lurah Lipat Kain, Kampar Kiri Mukhtaridi. Disebutkannya, khusus di wilayah Lipat Kain ini ada beberapa jalan rusak yang membahayakan warga.

Termasuk jalan depan Pasar Lipat Kain, yang ditanam warga pohon pisang dan kelapa. Jalan ini merupakan jalan nasional yang merupakan tanggung jawab Kementerian PUPR RI.

Pihaknya sudah laporkan hal ini ke Dinas PU Riau melalui perwakilan Balai Kementerian. Mereka berjanji akan memperbaikinya lagi. "Karena ini anggaran baru, maka harus menunggu. Saya sudah telpon PPTK-nya Pak Syofyan. Itu katanya," sebut Lurah.

Jalur jalan lintas arah Lipat Kain, Kampar Kiri hingga perbatasan Kabupaten Kuansing, Riau kini kondisinya banyak lubang menganga, bahkan dalam. Para supir travel juga banyak mengeluhkannya. Karena hampir setiap hari ban mobil mereka pecah karena masuk lubang. Tak jarang juga bersenggolan karena saling mengelak lubang. "Kami minta perbaikilah segera," ujar Toni, supir travel Pekanbaru-Lipat Kain.

Berdasarkan plang pekerjaan perbaikan jalan lintas arah Lipat Kain, Kampar Kiri hingga perbatasan Kabupaten Kuansing 2018 lalu, dikerjakan oleh kontraktor PT Melayu Riau dengan panjang 74 kilometer, anggaran Rp11 miliar dari APBN. (*/rls/di/azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar