BUKA PUASA BERSAMA

Bupati Kuansing Jalin Silaturahmi dengan Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat

Di Baca : 1803 Kali

[{"body":"

Telukkuantan, Detak Indonesia<\/strong>--Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Riau Buka Puasa Bersama dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat se Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Sabtu lalu (17\/6\/2017) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing di Telukkuantan, Riau.<\/p>\r\n\r\n

Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi dalam sambutannya menegaskan buka puasa bersama tersebut dalam rangka mempererat silaturrahmi antara Pemkab Kuansing dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi dan biasa disebut Tali Tigo Sapilin Pemerintah, Ninik Mamak dan Ulama.<\/p>\r\n\r\n

Bupati H Mursini menegaskan dengan bersatunya tiga unsur ini pembangunan di Kuansing akan dapat dilakukan dengan baik. <\/p>\r\n\r\n

"Bagaimanapun permasalahan akan dapat diselesaikan jika kita bersatu padu. Pemerintahan tidak akan bisa melakukan banyak hal jika tidak ada dukungan dari segenap masyarakat. Baik di segi pembangunan fisik maupun mental spiritual masyarakat kita," ujar Mursini.<\/p>\r\n\r\n

Bupati mengajak seluruh Tokoh Masyarakat, Ninik Mamak dan Ulama agar ikut membangun khususnya di bidang mental spiritual anak kemenakan dan masyarakat.<\/p>\r\n\r\n

Pada kegiatan temu ramah yang digelar usai berbuka puasa bersama dengan Pemkab Kuansing tersebut, Pemangku Adat dan Ninik Mamak juga menyampaikan beberapa aspirasi kepada Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi.<\/p>\r\n\r\n

Datuk Tuah\/ Sabran dari Kecamatan Cerenti menyampaikan, bahwa para Pemangku Adat berharap adanya sinergi antara pemerintah dan pemangku adat guna mencari jalan keluar permasalahan-permasalahan yang ada di tengah masyarakat.<\/p>\r\n\r\n

Kemudian Datuk Laksamana\/ Nazir dari Kecamatan Singingi juga menyampaikan agar para Pemangku Adat diikutkan dalam urusan kemaslahatan masyarakat.<\/p>\r\n\r\n

Ulama H Junris dari Kecamatan Sentajo Raya, menegaskan agar pemangku adat dilibatkan sebagai perencana dan pelaku dalam pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi ke depan.<\/p>\r\n\r\n

"Berikan kepada pemangku adat ruang untuk mengurus wilayah adat\/tanah wilayat. Dan berikan juga pemangku adat ruang wewenang untuk membina anak kemenakan," serunya.<\/p>\r\n\r\n

Selanjutnya, H Junris menimbau pula kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjalin persatuan dan kesatuan se arah dan setujuan. Di mana hal ini sesuai dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan Kabupaten Kuansing yang Unggul, Sejahtera dan Agamis.<\/p>\r\n\r\n

"Kami juga berharap kepada Pemkab Kuansing untuk dapat memberikan bantuan kepada lembaga pendidikan Agama seperti yang selama ini kita kenal dengan MDA, baik itu infrastruktur maupun tenaga pendidiknya. Dengan demikian akan terwujud Kuansing yang Unggul, Sejahtera dan Agamis," katanya.<\/p>\r\n\r\n

Menanggapi aspirasi ini, Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi mengatakan Pemerintah akan ikut membantu mendampingi Pemangku Adat dalam mejalankan tugas-tugas adat sesuai ketentuan dan aturan yang ada.<\/p>\r\n\r\n

Terkait sengketa lahan yang diselesaikan secara adat Pemerintah mendukung langkah tersebut. Sejauh sengketa bisa diselesaikan secara adat melalui Ninik Mamak, dan tidak menimbulkan permasalahan pemerintah akan ikut mendukung.<\/p>\r\n\r\n

Terkait dengan wacana pendidikan Agama, satu hari penuh nanti pemerintah akan mengkaji bagaimana pendidikan Agama agar tetap didapat\/diperoleh anak didik.<\/p>\r\n\r\n

Bupati Kuansing menegaskan, Pemerintah berharap agenda pertemuan dengan pemangku adat diagendakan berkala membahas permasalahan di masyarakat. 
\r\n"Pemerintah juga berharap jika ada kesalahan dan kekhilafan dalam menjalankan pemerintahan agar diingatkan dan ditegur oleh pemangku adat," ujar Bupati.<\/p>\r\n\r\n

Sementara, menurut Plt Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Kuantan Singingi Drs Yusman Hakim MSi  kegiatan ini sangat baik dan di sini kita dapat menyampaikan aspirasi dan masalah yang terjadi di tengah masyarakat kepada kepala daerah. <\/p>\r\n\r\n

"Harapan kami, ke depan setelah terbentuk LAMR defenitif sinergi antara pemerintah dan LAMR dapat terlaksana dengan baik. Sehingga terlaksana 3 tali sepilin atau tiga tungku Sejerangan. Yang artinya, pemerintah, ulama dan Pemangku Adat bersatu padu dalam menjalankan amanah masyarakat di negeri jalur," kata Yusman Hakim.(azf)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/default-photo.jpg","caption":""}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar