PERAWAT DAPAT PERLAKUAN TAK PATUT DI LINGKUNGANNYA

Stigma Berkontribusi terhadap Tingginya Angka Kematian COVID-19

Di Baca : 2088 Kali
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan Fidiansjah. (Foto Tim Komunikasi Publik GT Nasional)

Fidiansjah mencontohkan kasus perawat yang distigma dan mendapatkan perlakuan tidak patut di lingkungannya kemudian terpapar COVID-19 dan meninggal dunia, bahkan dalam proses pemakamannya pun masih mendapat penolakan. 

"Tentu sikap ini harus kita lawan, dan ini akan menimbulkan dampak kesehatan jiwa pada komunitas masyarakat itu sendiri," kata Fidiansjah.

Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk memberikan apresiasi pada tenaga kesehatan atau pada orang-orang yang turut memberikan dukungan dalam penanganan COVID-19. Apresiasi yang dimaksud bukanlah hal yang muluk-muluk, tapi memberikan perhatian dan penghargaan itu sudah cukup.

"Mari beri apresiasi ketika ada segelintir masyarakat yang memberikan dukungan terhadap persoalan COVID-19, segera kita berikan perhatian dukungan dengan ucapan, terima kasih anda telah berikan pertolongan, dan sebagainya,” pungkas Fidiansjah.(*/rls/di) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar