2025, Bank BTN memiliki pelayanan kelas dunia

Transformasi BTN Sebagai Bank Tabungan di Era Digital

Di Baca : 5807 Kali
Gedung Postspaarbank di Weltevreden (kini Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat) pada tahun 1925 - 1930, (sumber foto: Wikimedia). 

Indonesia tidak sendirian. Tim ekonomi IMF memprediksi, negara-negara maju (Advance Country) mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi antara -5,5 persen (Jerman) hingga -15,4 persen (AS). Negara menengah dan berkembang (Emerging Country and Midle Country) mengalami kontraksi antara -4,8 (Rusia) hingga -13,3 persen (Afrika Selatan). Selama pandemi, rata-rata negara menengah mengalami pertumbuhan ekonomi minus 9.1 persen. Negara miskin (Low Income Developing Country) diprediksi mengalami kontraksi rata-rata -5,7 persen.

Sepanjang 2020, sektor properti termasuk salah satu sektor yang terdampak pandemi. Berdasarkan analisis Indonesia Property Watch (IPW), penjualan pasar perumahan sepanjang tahun 2020 di Jabodebek-Banten — sebagai benchmark perumahan nasional — menurun drastis sebesar 31,8 persen dibandingkan penjualan 2019. ”Ini merupakan tingkat penjualan terendah sejak siklus properti mengalami perlambatan 2013,” jelas Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch.

Menurut IPW, segmen harga di bawah Rp300 juta paling tertekan dengan penurunan sebesar 42,9 persen, diikuti segmen rumah di harga di atas Rp2 miliar yang anjlok 41,1 persen. Sementara untuk segmen harga menengah Rp301 – Rp500 juta dan segmen Rp501 juta sampai Rp1 miliar juga menurun masing-masing 34,2 persen dan 25,6 persen. Yang menarik, penjualan segmen harga rumah Rp1 – 2 miliar justru mengalami kenaikan 12,5 persen.

Pandemi memang telah memaksa sejumlah negara melakukan kebijakan lockdown di berbagai level. Isolasi mandiri, work from home (WFH), social distancing, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi pilihan. Akibatnya, banyak sektor usaha – seperti industri transpotasi, perhotelah dan wisata, property — ikut terdampak. Pertumbuhan negatif ekonomi nasional mencerminkan hampir semua sektor pembangunan tertekan. Tak aneh jika banyak industri dan unit usaha produktif gulung tikar. Gelombang PHK atau perumahan sementara karyawan terjadi di banyak wilayah.

Syukurlah, di tengah berbagai cerita negatif pandemi, masih ada kisah-kisah positif yang memberi harapan dan optimisme baru. Salah satunya muncul dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BUMN tengah merayakan HUT-nya yang ke- 71. Dalam keterangan persnya, Plt Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, menyebut pada 2020 BBTN berhasil menorehkan kinerja yang positif. Antara lain membukukan laba Rp1,61 triliun atau melesat 671,6 persen dari capaian tahun sebelumnya. Selama 71 tahun berdiri, Bank BTN telah merealisasikan kredit lebih dari Rp 640 triliun. Dana itu mengalir kepada lebih dari 5 juta masyarakat Indonesia dari seluruh segmen.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar