Kabanjahe,  Detak Indonesia<\/strong>--Peringatan Hari Guru Nasional ke-72 merupakan momentum untuk mengenang jasa para Pahlawan Tanpa Jasa.    <\/p>\r\n\r\n

Sinta Novelia Br Milala wanita kelahiran Kabanjahe 22 November 1994 lalu menceritakan kisahnya selama menjalani profesi mulia yang dilakoninya. Sinta menjadi guru wali kelas V di SD Negeri 043935 Simpang Katepul Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara (Sumur).<\/p>\r\n\r\n

Saat tanya apa kendala Sinta menjadi seorang pengajar, dijelaskannya, kesulitan menjadi guru sangat terasa di awal langkahnya.<\/p>\r\n\r\n

"Di hari pertama mengajar aku merasa gugup, tapi karena aku punya dukungan penuh dari Kepala Sekolah kami  Ibu Anita Br Perangin-angin SPd yang selalu baik dan sabar dalam membimbing saya, di mana beliau selalu selaku Kepala Sekolah juga orang tua kami tidak pernah lelah mengajari saya juga memberikan ilmunya juga cara mengajar yang kreatif saya terima dari beliau," ujarnya.<\/p>\r\n\r\n

Lebih lanjut diceritakannya tentang momen paling berkesan yang dialami Sinta selama menjadi guru adalah di saat di mana ada masa saat dia bertukar pikiran dengan siswanya.<\/p>\r\n\r\n

"Aku pernah mendengar berbagai cerita dari murid-murid yang berbeda dengan latar belakang masalah yang tidak sama, di mana ada seorang murid di kelasku yang selalu bertingkah nakal di dalam kelas, jadi aku bertanya kepada murid tersebut tentang keluarganya dan dirinya, ternyata dia dari keluarga yang broken home, dia merasa kurang perhatian dari orang tuanya. Setelah mendengar itu aku merasa tersentuh dan  mulai memberi perhatian yang lebih terhadapnya. Hingga perlahan berkat kasih sayang lebih yang aku curahkan untuknya, dia mulai berubah menjadi anak yang baik dan penurut," kisah Sinta.<\/p>\r\n\r\n

Saat ditanya apa alasan Sinta memilih menjadi guru. Dia menjawab: "Karena perjuangan ku tidak hanya sekadar mengejar status guru, aku punya seorang Ibu yang memenuhi kebutuhanku Ibuku hanyalah seorang petani tetapi dia bisa membuat aku seperti sekarang ini, jadi aku berusaha untuk tidak mengecewakan Ibuku. Teman-teman kerja yang baik juga salah satu penyemangatku. Aku dan siswa juga seperti sahabat, selayaknya orang tua dan anaknya," pungkas Milala.<\/p>\r\n\r\n

Dikatakannya lagi di sekolah tadi, mereka guru guru dan siswa merayakan Hari Guru dengan suasana yang sangat kekeluargaan.<\/p>\r\n\r\n

"Kami sama sama bernyanyi, Terimakasih Guruku. Kami juga mendapat kata sambutan dari siswa-siswi kami yang sangat kami sayangi, tidak lupa juga kata sambutan dari ibu Kepala Sekolah yang kami hormati. Tidak terlewatkan juga acara penyematan bunga kepada guru guru. Kami membuat banyak kegiatan untuk murid, ada acara bernyanyi, menari dan berpuisi untuk merayakan Hari Guru. Setelah selesai acara kami membuat sesi berfoto bersama guru dan murid serta momen bersalam-salaman," katanya.<\/p>\r\n\r\n

"Ke depannya aku berharap dapat menjadi guru yang lebih baik lagi dan semua yang kuajarkan bisa berguna untuk anak-anak muridku," tambah Sinta.<\/p>\r\n\r\n

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy menyampaikan pidato Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2017 yang ke-72 secara terbuka. Dalam pidatonya, yang ditekankan oleh Mendikbud adalah memanfaatkan HGN 2017 sebagai momen mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah bagi guru di Indonesia. Terutama, untuk menjadikan guru lebih profesional, sejahtera, dan bermartabat.<\/p>\r\n\r\n

Selain itu, Mendikbud juga mengingatkan pentingnya peran guru membentuk karakter peserta didik melalui tiga harmonisasi. Yakni, olah hati, olah pikir, dan olah raga.(pmg) <\/strong><\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/voftmnppku\/img-20171125-wa0113-ok.jpg","caption":"Guru-guru SD Negeri 043935 Simpang Katepul Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berfoto bersama dengan murid usai perayaan Hari Guru ke-72, Sabtu (25\/11\/2017).(Pmg\/Detak Indonesia.co.id)"}]