Terdaftar di Dapodik Dinas Pendidikan, Tapi Tidak diBuka Formasi

Ada Guru di Tanah Karo Merasa Kaum yang Tertindas

Di Baca : 1866 Kali
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, Sumatera Utara Kamis (27/1/2022). (Saritua Manalu/Detak Indonesia.co.id)

Kabanjahe, Detak Indonesia--Guru Honorer Karo yang terdaftar di Dapodik diminta agar diangkat jadi ASN Guru Honorer Jurusan Bahasa Inggris tidak dibuka Formasi P3K.

Sebagian besar status guru yang mengajar di sekolah SD dan SMP Negeri berstatus honorer. Namun ketika ada kesempatan mengikuti program Pemerintah Pusat dalam P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) adalah rekrutmen untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditujukan untuk WNI yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas Pemerintahan.

Program ini bagi para guru honorer dinilai tidak tepat sasaran. Terkhusus bagi guru honorer yang sudah mengajar 3 tahun sampai 30 tahun masa kerja. 

Seperti yang diungkapkan oleh Antonius Berahmana (55) Kamis, (27/01/2022 ) salah satu guru honorer di SDN 046574 Sadaperarih  SDN 044830 Cinta Rakyat dengan ijazah Sarjana Strata Satu Sastra Inggris yang sudah mengabdikan diri mengajar selama lebih 25 tahun mengajar. 

"Kami sangat sedih, dengan adanya program P3K untuk guru honorer yang masih belum tepat sasaran dalam melaksanakan peraturan pengangkatan untuk P3K. Kami khususnya guru yang berijazah Bahasa Inggris di Karo tidak dibuka formasi dengan alasan kuota penuh, artinya tidak dibuka kesempatan untuk mengikuti ujian tersebut. Padahal menurut kami dengan masa pengabdian 3 tahun ke atas sudah sewajarnya diangkat menjadi ASN mengingat guru merupakan jantungnya Negara ini. Mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi para generasi. Namun disini kami malah merasa bahwa kami adalah kaum yang tertindas. Kami punya ijazah, kami S1, tapi nasib kami sangat menyedihkan," kata guru. 

Menurut para guru, masih ada teman mereka yang mendapat gaji honor hanya Rp150.000/bulannya, itu pun dibayarkan 3 bulan sekali. Itu pun guru bertahan demi pengabdian dan berharap suatu saat ada perhatian pemerintah kepada guru. Dan saat ini ada kesempatan kepada guru yang bertahan dalam pengabdian malah terkesan diabaikan oleh pemerintah khususnya pihak Dinas Pendidikan Tanah Karo. 

Revina (41) guru honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi juga mengatakan hal yang sama.

"Saya juga guru honorer yang berijazahkan S1 Sastra Inggris namun di Dapodik saya terdaftar sebagai guru kelas, itulah sebabnya nomor peserta ujian P3K kami keluar semua, tapi yang kami sangat sayangkan formasi untuk guru bahasa Inggris tidak dibuka di Karo, alasannya jurusan dengan jabatan sebagai guru kelas tidak linier," keluhnya.

Formasi untuk guru Bahasa Inggris di bilang penuh. Padahal kurikulum untuk muatan lokal Bahasa Inggris di SD untuk kelas 4, 5, 6 sudah ada. Kenapa tidak diusulkan hal tersebut, dimana nilai pengabdian dan keadilan untuk guru selama ini.

"Banyak sekali kami guru kelas dengan ijazah Sastra Inggris khususnya, namun tidak dibuka kesempatan. Malah kami yang disalahkan, kenapa tidak kuliah PGSD saja dulu kata pihak Dinas sementara Dapodik kami sebagai guru kelas mereka yang membuat. Kami mengajar sudah bertahun tahun dengan gelar sarjana pendidikan yang kami punya," ujarnya. 

"Harapan kami, program P3K ini memang betul - betul mengutamakan para guru honorer yang sudah mengajar bertahun tahun, ini kesempatan dan seharusnya pengabdian kami selama ini dinilai dan diapresiasi bukan malah dikritik. Untuk itu tolonglah bagi para pemangku jabatan di bidangnya di daerah kami ini mengajukan ke BKN pusat keluhan dan permohonan kami yang selama ini kami sampaikan ke pihak yang membidanginya di daerah ini," ucap Revina yang mengajar di SD N 047178 Desa Kineppen Kecamatan Munthe Kab Karo. (stm)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar