Jakarta, Detak Indonesia<\/strong>--Pembangunan untuk Pengelolaan anjungan cerdas memiliki beberapa peluang pilihan, yakni melalui pengelolaan barang milik negara, badan layanan umum, serta kerja sama pemerintah dan badan usaha.<\/p>\r\n\r\n

Saat ini untuk skema pembangunan anjungan cerdas memiliki tiga peluang pilihan, yakni bersumber dari APBN, APBN plus non-APBN, serta murni non-APBN.<\/p>\r\n\r\n

Hal ini diungkapkan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Karo Nasib Sianturi usai mengadakan konsultasi di ruang Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis PUPR, jakarta, Selasa (9\/1\/2017). <\/p>\r\n\r\n

Kepala pusat Pengembangan Kawasan Strategis Ir Hadi Sucahyono MPP PhD didampingi Kepala Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah Ir Samsi Gunarta dan Achiral Agustiansjah ST MEng Sc mengatakan pembangunan anjungan cerdas adalah sebagai bentuk inkubasi yang dikemas secara modern mulai dari tempat makan, pusat informasi, gerai traveler\/Atm, ruang terbuka hijau, SPBU, sarana edukasi serta gerai produk unggulan daerah serta budaya.<\/p>\r\n\r\n

Ditambahkan Hadi, sangat senang atas kedatangan Bupati Karo ke Kementerian PUPR, khususnya Bidang Pengembangan Kawasan Strategis Pembangunan yang ditangani pihaknya, karena memudahkan dapat langsung berkoordinasi untuk pembangunan anjungan cerdas ke depan di wilayah kawasan Tanah Karo.<\/p>\r\n\r\n

Terkait Anjungan Cerdas, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyebutkan kedatangannya ingin berusaha mendesak sekaligus mendorong percepatan pembangunan anjungan cerdas yang mana lokasinya sudah dibebaskan sebelumnya oleh Kementerian PUPR tahun anggaran 2016 seluas 5 hektare di Desa Pangambatan Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.<\/p>\r\n\r\n

"Untuk itu, kami  meminta supaya dikoordinasikan oleh Kepala Pusat Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah supaya membahas ini di pra Konsultasi Regional (Pra Konreg) tahun 2018 dan mengundang lintas Dirjen untuk membahas dan merapatkan agar segera pembangunannya di wilayah Merek sehingga dapat dibahas secara terintegrasi dengan potensi wisata yang ada meliputi Gajah Bobo dan Air Terjun Sipiso-piso serta potensi pertanian unggulan lokal," jelas Terkelin.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Terkelin memang Kementerian PUPR sudah ada membangun dua anjungan cerdas yang berkolaborasi dengan daerah contohnya di Rambu Sawi Kabupaten Jembrana dan Bendungan Tugu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jatim. <\/p>\r\n\r\n

"Hal ini membuat saya mendatangi Kementerian PUPR, agar apa yang ada di daerah lain, juga dapat diterapkan di Kabupaten Karo, dan cepat terealisasi untuk mendukung pembangunan anjungan cerdas tersebut. Dan kita mau, harapan baru di awal 2018 akan terealisasi peningkatan infrastruktur melalui peningkatan jalan dari Panatapan I sampai ke Air Terjun Sipiso-piso. Hal ini dapat diharapkan untuk meningkatkan konektivitas di kawasan dimaksud," ujar Terkelin.(rls\/pmg)<\/strong><\/p>\r\n\r\n

\r\n <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/takcton0o3\/10-bupati-karo-puprok.jpg","caption":"Bupati Karo, Sumut Terkelin Brahmana SH (pakai batik) didampingi Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi mengadakan konsultasi di ruang Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis PUPR, jakarta, Selasa (9\/1\/2017).\u00a0(Foto ist)"}]