Gubernur Ansar Ajak Remaja Putri Hidup Sehat di Gerakan Nasional Aksi Bergizi 

Remaja Puteri Kekurangan Darah dan Gizi, Kehamilan Nanti Resiko Janin Kena Stunting Bisa Lebih Besar

Di Baca : 764 Kali
Gerakan Nasional Aksi Bergizi digelar di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (26/10/2022), yang dihadiri langsung Gubernur Kepri H Ansar Ahmad dan Ketua TP-PKK Kepri Hj Dewi Kumalasari Ansar. (Foto Humas Pemprov Kepri) 

Pada usia 5 hingga 14 tahun, kasus anemia 26,8 persen, usia 15 hingga 24 tahun 32 persen. Selain itu, jumlah remaja putri yang memperoleh TTD dalam 12 bulan terakhir berkisar 76,2 persen, tapi hanya 1,4 persen yang mengonsumsi TTD sesuai anjuran.

Gubernur Ansar dalam kesempatan tersebut mengatakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menggalakkan konsumsi tablet tambah darah secara rutin setiap satu minggu sekali di seluruh sekolah. Pemenuhan gizi juga diperhatikan dengan seksama termasuk pola hidup bersih dan sehat di setiap sekolah.

"Kita ingin anak-anak di Kepri bisa terus sehat dan nantinya juga melahirkan generasi yang cerdas di masa depan, saya akan memberikan instruksi langsung ke Kepala sekolah agar aksi ini benar-benar berjalan dan dilaksanakan," katanya. 

Dari hasil survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) melaporkan bahwa selama 2021 telah terjadi peningkatan prevalensi angka stunting di Kepri, yaitu dari 16,8 persen menjadi 17,6 persen. Provinsi Kepri masih berada di posisi terbaik keempat berdasarkan Hasil Riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2021 se-Indonesia untuk temuan kasus balita dengan status pendek (stunting). Setelah Bali, DKI dan Yogyakarta. Kemudian berdasarkan hasil analisis persentase pendek (stunting) pada anak balita Provinsi Kepulauan Riau 2021 dengan target sebesar 20 persen dapat tercapai sebesar 17,6 persen sehingga capaian kinerja sebesar 113,6 persen  atau dalam kategori sangat baik. (*/rls/her)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar