Pekanbaru, Detak Indonesia--Adanya gerakan penolakan terhadap kedatangan Anies Baswedan membuat gerah sejumlah pemerhati sosial dan elemen pemuda di Riau, salah satunya Formatur terpilih Badko HMI Riau Kepulauan Riau, Wiriyanto Aswir.

Beliau memandang sangat disayangkan adanya gerakan seperti itu di Riau, selain norak, juga tidak memahami kultur orang Riau itu sendiri yang terbuka selagi memegang teguh prinsip-prinsip yang berlaku, jadi sekali lagi siapapun bisa dan tentu saja boleh bersosialisasi dan bersilahturahmi di bumi melayu Riau ini.

Apalagi agenda sosialisasi yang kini dilakukan oleh Anies Baswedan,seharusnya. Yang mengatasnamakan mahasiswa tersebut berpikir jernih,semakin banyak tokoh yang hadir ke Bumi Lancang kuning Riau bertemu sapa dengan masyarakat Riau dan elemen mahasiswa memberikan penjelasan penyuluhan ataupun kegiatan politik lainnya seharusnya bisa diterima bahkan pemikirannya digali bersama, bukan malah tamu hadir dihujat dan diberikan tuduhan macam-macam, seperti berpolitik identitaslah atau memecah belah persatuan, persatuan mana ya? Atau 10 orang ini merasa panas dengan hadirnya tokoh-tokoh Nasional ke Riau?

"Selain kultur budaya melayu yang ramah dan terbuka, peran keislaman dan keindonesiaan kembali perlu sekali diresapi oleh kaum muda Indonesia, wabil khusus pemuda Riau, semangat moderat ini yang perlu sekali ditumbuhkembangkan agar tidak tergiur hasut dan hasad yang buat gerakan gerakan blunder yang justru kontraproduktif," pungkas Wiriyanto Aswir. (*/di)