Biogas yang dimanfaatkan berasal dari kotoran ternak yang diolah menjadi energi alternatif

Efek Berganda Pemanfaatan Biogas di Desa Energi Berdikari Binaan PHR

Di Baca : 825 Kali
Seorang penerima manfaat Program Desa Energi Berdikari PHR, di Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kampar memperliahtkan hasil perkebunan mentimunnya yang tumbuh subur menggunakan bioslurry. (Dok. Humas PHR)
 

Biogas yang dimanfaatkan berasal dari kotoran ternak yang diolah menjadi energi alternatif. Pada 2023, inovasi pengolahan energi terbarukan ditingkatkan, tidak lagi hanya menggunakan kotoran sapi, namun energi juga dihasilkan dari kotoran kambing, limbah ampas tahu bahkan kotoran manusia.  

Sejauh ini, total energi yang dihasilkan dari 21 unit instalasi biogas mencapai 288 kWh perhari atau 105.402 kWh pertahun. Warga juga bisa menghemat penggunaan LPG secara rerata tiga tabung perbulannya atau setara Rp 75.000 per bulan.

Tidak hanya menghasilkan energi, instalasi biogas turut memberikan efek berganda bagi masyarakat. Kelompok masyarakat binaan PHR ini juga mampu memproduksi bioslurry atau pupuk cair dan padat hingga menjadi pundi-pundi pendapatan baru bagi masyarakat.

Tercatat pada bulan November 2023, dalam kurun waktu satu bulan masyarakat yang tergabung dalam kelompok yang diberi nama Biotama Agung Lestari ini mampu memproduksi 211 liter pupuk cair kemasan.

Adanya produk turunan dari biogas berupa pupuk cair dan padat ini dimanfaatkan masyarakat untuk budi daya sayur dan tanaman holtikultura. Salah satunya Wartoyo, yang semula berjualan tahu keliling, kini menambah jualannya berupa sayur bayam dan sayur kangkung dari hasil kebun yang menggunakan bioslurry.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar