DIIKUTI 50 GURU SD DAN SMP

PT RAPP Laksanakan Sosialisasi Pencegahan Karhutla 2017

Di Baca : 2052 Kali
Foto atas dari kiri ke kanan, Fire Free Village Prevention (FFVP) PT RAPP Sailal Arimi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau diwakili Yefri Nelwin, dan SHR Manager RAPP Roni Hasfikar. Foto bawah, 50 peserta dari guru SD dan SMP di konsesi PT RAP
[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>-PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) Pangkalankerinci melaksanakan Sosialisasi mengenai pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan 50 guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru, Riau, Rabu (1\/2\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Sebanyak 50 guru SD dan SMP ini berasal dari kawasan di sekitar konsesi PT RAPP di Kabupaten Kuantan Singingi, Pelalawan, Siak, dan Kampar Provinsi Riau.<\/p>\r\n\r\n

Acara sosialisasi ini dibuka resmi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau diwakili Yefri Nelwin, dihadiri Fire Free Village Prevention (FFVP) PT RAPP Sailal Arimi, SHR Manager RAPP Roni Hasfikar. <\/p>\r\n\r\n

Dalam sambutannya Yefri Nelwin menegaskan pencegahan karhutla harus dari dini dikenalkan. Kesadaran untuk menjaga lingkungan itu harus dari awal sangat penting sekali. Apalagi beberapa tahun belakangan ini Provinsi Riau sangat luar biasa asapnya yang ditakutkan beberapa tahun ke depan anak-anak terserang penyakit ISPA.<\/p>\r\n\r\n

Mungkin saat ini daya tahan tubuh bagus ke depannya tak tahu. Alhamdulillah tahun 2016 berkat usaha dan doa semua masalah problem karhutla tidak ada. Namun di 2015 lalu masyarakat tiga bulan tak bisa apa-apa saat daerah Riau diselimuti kabut asap tebal. sehingga banyak program pusat maupun daerah terhambat berkoordinasi.<\/p>\r\n\r\n

Dari Pekanbaru mau ke Jakarta terpaksa lewat Kota Padang jalan darat panjang sekali kadang-kadang malam hari berangkat. Alhamdulillah 2016 baik sekali kondisi Riau.<\/p>\r\n\r\n

"Kita berharap ke depannya jangan adalagi hal seperti itu bencana di Provinsi Riau ini. Kami berterima kasih kepada PT RAPP yang melaksanakan sosialisasi ini kami menyadari tanpa bantuan semua pihak karhutla sulit ditanggulangi," kata Yefri<\/p>\r\n\r\n

Yefri mengisahkan pernah bertugas di Pemadam Kebakaran selama 5 tahun mengalami kesulitan saat memadamkan api di lokasi purna MTQ Pekanbaru dulunya yang bergambut itupun tak tertangani bahkan tim Pemadam dari Singapura datang membantu. Itu hanya di lokasi purna MTQ Pekanbaru, apalagi yang di daerah-daerah. Memang lebih bagus mencegah dari pada sudah terjadi baru mencoba memadamkannya.<\/p>\r\n\r\n

"Jangan ada lagi hal seperti itu, bencana yang didatangkan di Provinsi Riau itu. Kami minta kepada Kepala Sekolah tolong dibantu sosialisasi ini, untuk kepentingan bersama terutama untuk anak cucu sepanjang kegiatan ini tidak mengganggu pembelajaran. Diaturlah sedemikian rupa. Memang sejak dini dari kecil menjaga kesdaran lingkungan itu harus ditanam kepada anak didik kita," kata Yefri.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Yefri Nelwin di sekolah juga diharapkan memberi contoh kalau membakar arsip jangan sembarangan karena masyarakat akan melihat bahwa sekolah, guru itu sangat menjadi panutan masyarakat. Tolong tularkan dimana tempat tinggal bagaimana masalah pencegahan itu harus dilakukan. Mudah-mudahan niat baik ini diridhai Allah SWT apalagi Desa Bebas Api, berharap tidak hanya bebas api tapi bebas dari bencana.<\/p>\r\n\r\n

Sementara SHR Manager PT RAPP Roni Hasfikar dalam sambutannya menjelaskan, masalah karhutla di Riau 2016 bisa diatasi bersama. PT RAPP sangat konsen dalam mengatasi pencegahan karhutla ini.<\/p>\r\n\r\n

Tahun depan kata Roni acara seperti ini akan ditingkatkan untuk SMA. RAPP sangat komitmen dan disingkronkan dengan provinsi dan hari ini dilaksanakan untuk tingkat kabupaten. Secara internal RAPP juga melakukan pencegahan di mana di sektor konsesi melakukan pencegahan di lokasi konsesi di empat kabupaten yakni Kuansing, Pelalawan, Siak, dan Kampar.<\/p>\r\n\r\n

Tahun 2016 kemarin Riau bisa mencegah karhutla lebih baik dan masalah karhutla bisa diatasi. Dengan program Desa Bebas Api ini memang sangat bermanfaat sekali untu mengurangi pencegahan karhutla. Apalagi pemberian Award dari perusahaan sebesar Rp100 juta kepada desa yang bisa melakukan pencegahan karhutla.<\/p>\r\n\r\n

Kemudian Fire Free Village Prevention (FFVP) PT RAPP, Sailal Arimi menyinggung adanya warga yang protes saat PT RAPP melakukan sosialisasi di desa-desa tentang pencegahan karhutla. Warga mengatakan mengapa PT RAPP  melarang warga membakar hutan dan lahan.<\/p>\r\n\r\n

Dijelaskan Sailal bahwa yang melarang warga itu bukan PT RAPP, karena RAPP tidak memiliki kapasitas untuk melarang warga demikian. Tapi yang melarang warga membakar itu adalah Undang-undang, Pemerintah, artinya Negara.<\/p>\r\n\r\n

"Kami datang kemari kepada Bapak-bapak-Ibu-ibu adalah untuk membantu mencarikan solusi kepada warga yang akan membuka lahannya. Masalah bencana asap apalagi bagi anak-anak mungkin sekarang belum berdampak tapi ke depan nanti karena partikel itu tertanam lama bisa menimbulkan penyakit apalagi usia tua nanti," kata Sailal.<\/p>\r\n\r\n

Sailal menambahkan dia sebagai perwakilan dari PT RAPP berharap kepada 50 guru-guru ini nantinya dapat mensosialisasikan juga kepada murid-murid di sekolah masing-masing untuk melakukan pencegahan terhadap karhutla dan menjadikan desa menjadi desa bebas api. (azf)<\/strong><\/p>\r\n\r\n


\r\n <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/wdpd1\/1-rapp-karhutla-ok.jpg","caption":"Foto atas dari kiri ke kanan, Fire Free Village Prevention (FFVP) PT RAPP Sailal Arimi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau diwakili Yefri Nelwin, dan SHR Manager RAPP Roni Hasfikar. Foto bawah, 50 peserta dari guru SD dan SMP di konsesi PT RAPP di Kuansing, Pelalawan, Siak, dan Kampar mengikkuti sosialisasi Pencegahan Karhutla, Desa Bebas Api, di Pekanbaru, Riau, Rabu (1\/2\/2017).(Aznil Fajri\/Detak Indonesia.com)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar