SKK Migas Kunjungi PHR Pastikan Keandalan Operasi dan Produksi 2024
Pengelolaan air terproduksi dilakukan dengan lahan basah buatan (Constructed Wetland) berbasis teknologi hidro. Lahan basah buatan dibentuk berbasis perhitungan hydraulic loading rate dengan mekanisme gravitasi.
Sebagai tahap awal, PHR telah membangun lahan basah buatan seluas kurang lebih 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan. Saat ini PHR sedang mengembangkan 14 konstruksi lahan basah di wilayah kerjanya.
“Kami berharap pengembangan constructed wetland dapat mengurangi kendala dalam upaya peningkatan produksi migas di Gathering Station PHR WK Rokan,” ujar Ngatijan.
Dia menambahkan PHR diharapkan dapat terus melakukan inovasi dalam mengejar target pemboran dengan mengoptimalkan rig pemboran yang tersedia, serta melakukan akselerasi peningkatan fasilitas produksi untuk memitigasi potensi LPO.
“Kami mengapresiasi upaya-upaya PHR dalam mendukung ketahanan energi, dan memastikan bahwa WK Rokan dapat terus mendukung pencapaian target produksi migas 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus.
Tulis Komentar