program Bank Sampah terus berkembang menjadi 100 kelompok Bank Sampah inti maupun unit

Peduli Sampah, Mampu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Riau

Di Baca : 746 Kali
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto (dua dari kanan) dan Manager CSR PHR WK Rokan Pinto Budi Bowo Laksono (kanan) saat meninjau Budi Daya Maggot dan Azolla di Bank Sampah binaan PHR Ibnu Al mubarok, Rumbai, Pekanbaru. (Dok. Humas PHR)


Kelompok masyarakat dibekali ilmu pengetahuan bagaimana cara mengelola sampah menjadi sumber ekonomi dan bernilai tinggi. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, rata-rata timbulan sampah di Provinsi Riau pada 2023 tercatat sebesar 1.048 ton per hari. Jumlah rata-rata timbulan sampah terus meningkat dari tahun 2022 sebesar 951 ton dan 650 ton pada  2021.

Sementara itu, beradasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 6 Februari 2024, di tingkat nasional, data timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga di 2023, ada 17,4 juta ton per tahun total timbulan sampah, di mana 8,8 juta ton per tahun atau 50,48 persen merupakan sampah yang ditangani, dan sebanyak 5,8 juta ton per tahun atau 33,53 persen merupakan sampah yang tidak terkelola. Namun, hanya 2,7 juta ton per tahun atau 15,99 persen jumlah pengurangan sampah. 

Ketua Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanus) Prama Widayat dalam pelatihan itu menilai, konsep Bank Sampah cukup efektif dan menjadi salah satu solusi menghindari tumpukan sampah tak terkelola. Dengan menggunakan menerapkan konsep daur ulang, mengurangi segala sesuatu yang memunculkan sampah, dan mengelola kembali sampah menjadi suatu produk yang bermanfaat. 

“Masyarakat bisa membawa sampah yang sudah terpilah dari rumah ke Bank Sampah atau juga sebagian sampahnya diangkut ke TPS3R oleh petugas pengangkutan,” paparnya kepada peserta pelatihan manajemen dan pengelolaan Bank Sampah.  

Untuk diketahui, Pertamina secara keseluruhan saat ini sudah menggalakkan kampanye pengelolaan sampah dengan menerapkan konsep 4R, yakni Reduce (pengurangan pemakaian), Reuse (pemakaian ulang), Recycle (daur ulang sampah) dan Recovery (perolehan energi). Diharapkan, melalui penerapan konsep ini bisa mendatangkan dampak baik perekonomian yang berkelanjutan di masyarakat.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar