program Bank Sampah terus berkembang menjadi 100 kelompok Bank Sampah inti maupun unit

Peduli Sampah, Mampu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Riau

Di Baca : 747 Kali
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto (dua dari kanan) dan Manager CSR PHR WK Rokan Pinto Budi Bowo Laksono (kanan) saat meninjau Budi Daya Maggot dan Azolla di Bank Sampah binaan PHR Ibnu Al mubarok, Rumbai, Pekanbaru. (Dok. Humas PHR)


Pelatihan ini turut menghadirkan Sub Koordinator Pengelolaan Limbah Padat Domestik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau Sofia Seffen yang menjelaskan tentang Kebijakan DLHK Riau tentang sampah, proklim, dan tata kelola Bank Sampah. Serta Muhammad Ahyaruddin dari LPPM UMRI yang memaparkan tentang manajemen keuangan bank sampah. 

“Penanganan sampah memang memiliki rantai jejaring yang panjang. Namun tentu secara optimis, kita bisa memaksimalkan peran kita di setiap mata rantainya. Untuk itu, semoga setelah pelatihan ini kita dapat mengaplikasikan bekal pengetahuan kita untuk menjadi bagian dari aktor manajemen pengelolaan sampah,” kata Pinto. 

Program Bank Sampah binaan PHR sejauh ini dinilai cukup berhasil mendorong masyarakat meningkatkan ekonomi dari pengelolaan sampah. Salah satunya Bank Sampah Ibnu Al Mubarok di Rumbai, Pekanbaru. Bank sampah ini telah menghasilkan sejumlah produk turunan mulai organik hingga anorganik seperti Eco Enzym (EE), Azolla, pupuk lindi, budi daya maggot serta berbagai produk kerajinan dari hasil daur ulang sampah dan ecobrick (pemanfaatan sampah). 

Perkembangan Bank Sampah binaan PHR cukup pesat dengan tersebar di beberapa lokasi, yakni di Rumbai, Minas, Duri, Siak, Bengkalis, Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan sejumlah daerah lainnya. Program yang menjadi salah satu unggulan PHR ini bahkan telah direplikasi di 40 lokasi di berbagai kabupaten/kota di Riau.

Selain itu, Program Bank Sampah ini juga menjadi bagian dari kesuksesan program Adiwiyata sekolah hingga penghijauan lingkungan melalui pemberian ilmu dan praktik kepada instansi pemerintahan. Sejak diluncurkan bersama mitra pelaksana LPPM Unilak tiga tahun lalu, program Bank Sampah terus berkembang menjadi 100 kelompok Bank Sampah inti maupun unit.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar