JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT KE-4

Bersinergi Tingkatkan Produktivitas Pangan Nasional

Di Baca : 1588 Kali
Plt Bupati Siak Riau H Alfedri foto bersama dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua Umum KADIN terpilih Rosan P Roeslani, Kamis (8/3/2018). (Foto Humas Pemkab Siak)

Jakarta, Detak Indonesia--Plt Bupati Siak Riau H Alfedri mengikuti Jakarta Food Security Summit Ke-4 (JFSS-4) mengangkat tema “Pemerataan Ekonomi Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan melalui Kebijakan dan Kemitraan,” berlangsung  di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (8/3/2018). Acara tersebut dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. 

JFSS sejak awal dimaksudkan sebagai wadah di mana sektor swasta, bersama Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, badan internasional, kalangan akademik dan tentunya para petani, dapat bersinergi meningkatkan produktivitas pangan nasional, beriringan dengan meningkatkan kesejahteraan para petani sekaligus praktik pertanian yang semakin efesien dan ramah lingkungan. 

Dikatakan Plt Bupati Siak Alfedri, tujuan diadakan acara tersebut sebagai mewujudkan ketahanan pangan nasional, KADIN (Kamar Dagang Industri) melalui Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan, serta Bidang Kelautan dan Perikanan.

Ia juga menjelaskan, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyatakan komitmennya mendukung peningkatan produktivitas sektor pangan sekaligus mensejahterakan para petani selaku aktor utama dalam mencapai ketahanan pangan nasional. 

“Pada JFFS yang tahun 2018 ini memasuki penyelenggaraan ke empat, di mana guna menyelaraskan upaya lintas pemangku kepentingan dalam meningkatkan produksi, nilai tambah serta daya saing komoditas pangan nasional yang telah dilakukan dalam gelaran sebelumnya, ke skala yang lebih besar dan menyeluruh hingga ke daerah bisa lebih baik lagi, apa lagi, itu juga menyangkut produksi pangan seperti yang kita lakukan terhadap peningkatan pangan di Kabupaten Siak,” terang dia. 

Selain itu, menurut Alfedri, dukungan pendanaan berkesinambungan dijembatani melalui penerapan skema inovasi pembiayaan yang membuka akses bagi para petani, peternak dan nelayan guna mendapatkan permodalan baik dari perbankan maupun lembaga keuangan non-bank. 

"Upaya tersebut membutuhkan hadirnya lembaga yang mampu menjalankan peran selaku pendamping dalam pengelolaan produksi dan distribusi hasil pangan, berikut pelaksana penyaluran pembiayaan seperti yang telah dijelaskan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika membuka acara tadi," jelasnya.(rls/adf)

 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar