Pembentukan PalmCo Perkuat Ekosistem Sawit Nasional

"Kita minta dapat disampaikan apa program hilirisasinya dan pada tahun berapa itu ditargetkan," pesan Sonny.
Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menjelaskan sebagai perusahaan kelapa sawit terluas di dunia, PalmCo mampu berprestasi di tengah ketidakpastian situasi global dengan membukukan penjualan hingga Rp30,8 triliun serta meraih laba bersih sebesar Rp3,6 triliun secara konsolidasi sepanjang 2023 lalu. Namun begitu, ia meyakini terdapat beragam potensi yang bisa dimaksimalkan di masa mendatang, terutama dalam mencapai tujuan pembentukannya.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa memaparkan bahwa terdapat tiga tantangan pasca merger enam bulan lalu. Tantangan pertama adalah post merger integration atau konsolidasi pasca merger.
"Alhamdulillah, enam bulan berjalan pasca terintegrasi pondasi yang kita coba bangun sudah mulai terlihat peta nya. Banyak potensi perbaikan utamanya untuk menghilangkan gap kinerja antar region dan unit kerjasama operasi kami," ujarnya.
Tantangan kedua perihal disparitas produktivitas perkebunan sawit yang disebabkan faktor kinerja serta budaya kerja dan tantangan ketiga adalah hilirisasi. Untuk kedua tantangan terakhir itu, ia mengatakan perusahaan sedang menggesa untuk melakukan penyeragaman budaya yang bersandar pada tata kelola yang baik dan dalam penentuan road map hililirasi, disandarkan pada lima pilar yang dimiliki PTPN saat ini.
Tulis Komentar