KENDURI PUISI XI

Penyair Berpuisi di Rupat Utara

Di Baca : 3489 Kali
Tim Kenduri Puisi XI Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) bersama Camat Rupat Utara, Agus Sofyan (dua dari kanan) di kantornya.

Dijelaskan Rizki, kegiatan akan dilaksanakan mulai Sabtu Siang (7/4/2018) atau setelah rombongan seniman dan penyair datang dari Pekanbaru. Kegiatan diawali dengan sambutan selamat datang oleh camat dan lurah. Dilanjutkan dengan menggali seni tradisi zapin api bersama Maestro, yakni Hapiz, bincang dan menulis puisi, serta panggung puisi senja di tepi pantai.

Kegiatan sore ini juga akan dihadiri anak-anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat beserta guru-guru.
     
Kegiatan dilanjutkan dengan puncak Kenduri Puisi pada malam harinya di lapangan terbuka bawah mercusuar, tepi pantai. Lokasi ini lebih ramai karena memang berada di tengah perkampungan. Di sinilah penyair bersama pejabat setempat dan masyarakat akan berpuisi bersama.
     
''Dalam pertemuan dengan camat dan lurah, rangkaian kegiatan sudah disetujui, termasuk lokasinya. Semua perlengkapan panggung mulai dari sound dan lighting disiapkan pak lurah dan pak camat. Begitu juga dengan tempat menginap kami. Mereka sangat antusias dan mendukung apalagi perkembangan seni di Pulau Rupat memang sangat bagus,'' sambung Rizki.
    
Camat Rupat Utara, Agus Sofyan, menyambut baik kegiatan ini. Dikatakannya, di Rupat, kegiatan seni yang sering muncul dan marak memang banyak, tapi puisi memang jarang. 
   
''Komunitas seni di Rupat ini banyak. Artinya keseniannya banyak. Ada tari, musik, teater, film pun ada. Sastra lisan seperti syair dan pantun juga ada. Kalau puisi ini agak kurang. Apalagi Kenduri Puisi. Apa pulak ini bendanya. Biasanya kalau kenduri makan-makan, tapi ini puisi. Berarti ramai-ramai berpuisi. Ini menarik biar anak-anak di sini juga tahu bagaimana menulis dan membaca puisi yang baik,'' ungkap Camat.
     
Camat berusaha akan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meramaikan kegiatan ini. Kesenian lokal yang ada di sana juga akan turut ditampilkan pada malam puncak. ''Kita ramaikan," sambungnya. 
     
Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Teluk Rhu, Mansur. Ia sangat bersemangat. Selain menyiapkan tempat menginap untuk peserta dari Pekanbaru, ia juga menyediakan berbagai fasilitas yang diperlukan, seperti tempat pertemuan dengan siswa saat belajar menulis dan membaca puisi nanti, serta lokasi malam puncak di tengah perkampungan. ''Insyaallah, kalau bisa saya turut membaca puisi nanti,'' katanya pula.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar