ANCAMAN SEKARANG BERUBAH

Panglima TNI: Big Data, Bisa Digunakan untuk Membunuh

Di Baca : 3724 Kali
Senjata hasil pengembangan pencurian big data yang heboh akhir-akhir ini digambarkan semacam senjata yang bisa terbang melayang mencari sasaran dengan tepat dan akurat membunuh.(foto atas ilustrasi). Foto bawah Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto didamp

Sehingga ancaman global berubah yang pertama adalah ancaman syber yaitu revolusi industri keempat. Paling tidak saat ini Indonesia disibukkan dengan berita hoax, medianya sosmed. Menggunakan cloud syber. Kedua, ancaman biologi, biotrade. Ketiga adalah ancaman kesenjangan ini adalah quality trade, ancaman biologi.

Ingat, ada satu penyakit namanya diptery tahun 1977, penyakit campak itu juga penyakit lama yang sudah habis. Namun sekarang muncul lagi. Pertanyaannya adalah apakah penyakit itu secara alami atau bydisign. Karena tidak tertutup kemungkinan bahwa dengan teknologi rekayasa genetika bisa juga dibuat agen-agen biologis baru, dibuat penyakit-penyakit baru, dibuat virus-virus baru. Disebarkan tujuannya adalah apakah untuk memberikan penyakit pada satu wilayah tertentu akhirnya terjadilah kejadian luar biasa ataukah melepas agen biologis untuk membunuh hewan-hewan ternak. Atau mungkin juga untuk tujuan gagal panen.

Salah satu contoh adalah saudara tiri dari Presiden Korea Utara bagaimana cara membunuh dengan larutan kimia itu, lewat! Baru-baru ini adalah agen Rusia juga melakukan hal sama dan terjadi protes beberapa negara. Bicara big data saat ini mampu dibuat membunuh umat manusia. Salah satu contoh adalah bagaimana membikin benda kecil dengan cara memasukkan kemampuan  artifisial intelijen, wajah-wajah dari manusia atau personel yang sudah masuk dalam big data dikemas dalam satu sistem dilepas begitu saja dia mampu mencari dan membunuh sasaran sesuai keinginannya.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar