Dumai, Detak Indonesia--Dua tahun terakhir ini (2017-2018) muncul sejumlah pabrik baru, tempat penampungan cangkang sawit, tempat kencing CPO dan lain-lain di jalan lintas Pekanbaru-Dumai yang menggambarkan semakin menggeliatnya pembangunan di kawasan ini.

Dari amatan di lapangan, muncul pabrik kelapa sawit PT Kamparindo mengolah tanda buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO). Muncul tempat penampungan cangkang sawit PT Kemojo di pinggir jalan Duri-Dumai. Dan tempat perhentian truk CPO PT Musim Mas juga di jalan lintas Duri-Dumai.

Tempat penampungan cangkang sawit PT Kemojo milik orang asing baru dibuka di pinggir jalan lintas Duri-Dumai

Yang uniknya juga muncul hilang timbul tempat penampungan CPO ioegal atau tempat kencing CPO di sepa jang jalan lintas Pekanbaru-Dumai baik buka terang-terangan dijaga preman dan ada yang malu-malu buka mulai senja sampai subuh.

Dulu cangkang sawit dianggap limbah tak berguna dibuang. Tapi kini cangkang sawit makin berharga di lapangan harganya Rp300/kg masuk ke penampungan naik jadi Rp600/kg dan diekspor ke luar negeri naik jadi Rp2.900/kg untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Truk CPO PT Musim Mas mengangkut CPO diantar ke tanki penampungan di Dumai. Perusahaan ini penghasil CPO terbesar di Indonesia setelah Wilmar, posisi ketiga Sinar Mas dan posisi keempat Asian Agri

Berdasarkan catatan Dispenda Riau, ada sekitar 5.000 unit truk CPO yang melintas siang malam di jalan lintas Pekanbaru-Dumai. Dan beberapa di antaranya ada kencing CPO.

Di Dumai sendiri banyak pabrik CPO. Izin yang diberikan adalah pabrik CPO, tapi juga buka pabrik refinary minyak sawit, bula pabrik pupuk, menampung cangkang sawit.(*/di/azf)