PERJUDIAN DAN WANITA MALAM MARAK

Las Vegas di Kota 'Madani' Pekanbaru

Di Baca : 9700 Kali
Wanita malam berpakaian seksi hilir mudik di Jalan Teuku Umar Pekanbaru, Riau dari Mal MP ke Senapelan Plaza Sabtu malam (19/1/2019) pukul 22.26 WIB. (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Liputan Khusus : Tim Detak Indonesia 

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kota Pekanbaru Riau yang digaung-gaungkan Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT sebagai Kota 'Madani', dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab). 

Namun makna 'Madani' sudah tercoreng sejak Firdaus menjabat Wali Kota Pekanbaru 2014 lalu hingga 2019 ini karena banyaknya tempat maksiat elit di Kota Pekanbaru mulai dari karaoke di hotel berbintang, Diskotek berkedok KTv, banyaknya wanita malam alias lonte bisa pakai (bispak) dan gelanggang permainan judi (gelper) yang makin terang-terangan. 

Adakah aparat penegak hukum?  Ya,  ada. Ada Polisi dan Polisi Pamong Praja (PP). Kenapa "belum bertindak" dan membiarkan wanita malam berseliweran di jalanan di tempat umum? Hah... Mari bertanya  pada rumput yang bergoyang kata Ebiet G Ade. 

Diskotek di Mal Pekanbaru (MP) berkedok KTv International Jalan Teuku Umar Pekanbaru musik keras gila-gilaan sampai pengunjung teler  dimainkan DJ

Dalam investigasi Tim Detak Indonesia beberapa hari belakangan ini dan Sabtu malam (19/1/2019) pukul 22.26 WIB sampai Minggu dinihari (20/1/2019) pukul 03.00 WIB sejumlah wanita malam hilir mudik dari Diskotek berkedok KTv MP International Mal Pekanbaru ke seberang ke Diskotek Queen berkedok KTv di Senapelan Plaza Jalan Teuku Umar Pekanbaru. Mereka berpakaian seksi menyeberang Jalan Teuku Umar Pekanbaru dan tak peduli dilihat khalayak ramai. Sampai-sampai pengendara yang lewat dekat situ bilang: "Tuh hah lihat lontong malam lewat. "

Sementara para pedagang gerobak dekat situ berkisah sebenarnya cewek-cewek malam ini ada yang mengkoordinirnya, ada yang mengantarnya pakai dua mobil lalu masuk ke parkiran bawah bangunan MP di malam hari dan pulang nanti dijemput lagi cewek-cewek malam ini.  Mereka memajang diri di tempat hiburan malam ini untuk memancing meramaikan tempat hiburan milik Bos Besar Big Bos itu agar laki-laki datang. 
"Sebenarnya bang,  cewek-cewek malam itu ingin gedung tempat hiburan ini runtuh biar bebas mereka tak dikekang lagi oleh bosnya. Tapi kan mereka takut diancam apalagi juga nanti terancam keluarganya kalau mereka lari keluar dari grup wanita malam ini. Mereka cewek-cewek malam itu pernah bercerita gitu Bang saat mereka belanja di sini tengah malam, " kata pedagang gerobak di depan Senapelan Plaza Jalan Teuku Umar Pekanbaru,  Riau kepada Detak Indonesia.

Kota 'Madani' Pekanbaru akhir-akhir ini mirip Las Vegas (LA) Amerika Serikat. Kalau Las Vegas AS kawasan perjudian dan prostitusi kelas elitnya satu kawasan yang terintegrasi khusus satu tempat. Tapi di Kota 'Madani' Pekanbaru cantik main.  Pertemuan negosiasinya bisa di karaoke, diskotek berkedok KTv dan bisa berlanjut ke kamar hotel. Jadi rupanya karaoke dan diskotek berkedok KTv lah tempat awal negosiasi prostitusi di Kota 'Mada Ini' Pekanbaru, Riau. 

Diskotek berkedok KTv New Paragon Jalan Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, musik dimainkan oleh DJ

Makanya tiap malam minggu Kota Pekanbaru diramaikan lelaki pencari syahwat baik dari kabupaten di sekitar Riau maupun dari kota lain. Selesai di karaoke atau KTv,  kalau obat gila yang ditenggak (ekstasi,  sabu-sabu) masih naik dia sementara waktu bubar temoat hiburan pukul 05.00 subuh sudah tiba,  maka jingkrak-jingkrak bisa dilanjutkan di tempat lain. Ini nampak di KTv New Paragon Jalan Sultan Syarif Kasim,  KTv Dragon di Hotel Hollywood Jalan Teuku Umar,  KTv MP International dan Queen Jalan Teuku Umar,  KTv Riau Plaza di Hotel Grand Elite Jalan Riau. Tempat hiburan ini milik pengusaha terkenal, tapi di atas surat perizinan bukan nama mereka yang muncul melainkan nama orang lain. Dulu saat razia Polresta Pekanbaru terhadap arena timezone pernah diamankan Yanto Butek dan beberapa karyawannya. 

Orang Pekanbaru mengenal luas nama pengusaha hiburan Dedi Handoko dan Lechia. Bukan rahasia lagi nama tersebut di kalangan masyarakat Pekanbaru tertentu. Mereka pengusaha sukses. 

Data Gelper di Pekanbaru Sudah Diserahkan ke Kapolri, Ini Reaksi Anggota DPRD

April 2018 lalu saat kunjungan Kapolri Tito Karnavian ke Pekanbaru, Riau sebagaimana dirilis banyak media di Pekanbaru diharapkan membawa pengaruh positif, dalam rangka keamanan dan kenyamanan masyakat Bumi Lancang Kuning, khususnya warga Kota Bertuah.

Gelanggang permainan (gelper)  di Pekanbaru

Arena perjudian gelanggang permainan (gelper)  yang kian marak ala 'Las Vegas' di Kota Madani  Pekanbaru, Riau

Terutama terkait kasus gelper (gelanggang permainan), yang masih menjadi penyakit dan tumbuh subur di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru.

Legislator mengharapkan, agar gelper yang berkedok permainan anak-anak, padahal judi, segera diberantas.

Apalagi data gelper tersebut, sudah diserahkan langsung aktivis UIN Suska Pekanbaru ke Kapolri saat kunjungan ke Pekanbaru iru. Eh sekarang marak lagi. 

Menurut anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Yose Saputra, Minggu (22/4/2018) lalu, ini bentuk ketidakpercayaan masyarakat, terhadap kinerja polisi di daerah ini lagi.

Terbukti, pada saat itu Direskrim Polda Riau sudah menggelar razia 10 tempat gelper.

Kalangan dewan meminta, razia serupa terus digelar, dan diproses secara pidana.

Di jalan lintas utara Pekanbaru-Duri Km 73 arah ke Medan Sumatera Utara, di Kelurahan Simpang Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Riau.hadir pengusaha game ikan/tembak ikan terbesar di Kandis

"Harus ditindaklanjuti jajarannya. Baik itu Kapolda maupun Kapolresta. Ini sebuah langkah bagus, untuk menutup usaha judi ini, apalagi Kapolri sudah tahu. Karena sudah meresahkan warga," kata Yose Saputra.

Politisi Golkar ini menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali meminta Kepolisian, untuk menutup gelper tersebut. Sebab, dari beberapa kali investigasi yang dilakukan, dipastikan gelper tersebut judi. Bahkan hal ini sudah disampaikan kepada pihak terkait.

Hanya saja, tidak dipedulikan sama sekali. Sebagai bukti, pada waktu lalu, anggota lintas Komisi DPRD Pekanbaru, melakukan Sidak ke Gelper Doraemon Jalan Cempaka. Dalam Sidak tersebut, didapati para pemain gelper hingga dini hari tersebut, 99 persen orang dewasa.

Lebih parahnya lagi, tak satu pun izin Gelper Doraemon berlaku. Semuanya sudah mati. "Jadi, tidak salah lah, bahwa gelper di Kota Pekanbaru memang sengaja dibiarkan. Makanya, karena data gelper sudah di tangan Kapolri, maka kita harapkan ada action nyata jajarannya di daerah ini," jelasnya. 

Hal yang sama juga dituturkan juru bicara Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru Ruslan Tarigan SPd. Dari jumlah belasan gelper yang semuanya merupakan judi di kota ini, diharapkan tidak ada pembiaran dari aparat kepolisian.

"Kita sudah lama mendesak polisi menutup gelper ini. Tapi kenapa sampai sekarang tidak dilakukan. Pertanyaannya, ada apa di balik ini. Perlu kita sampaikan juga ke Kapolri nantinya," sebut Ruslan.

Meski demikian, dia menaruh harapan, agar Polda, Polresta hingga Polsek, menutup praktik judi ala Las Vegas ini. "Kita minta tidak ada alasan apapun. Jangan bilang, sulit ditemukan unsur judi di sana. Karena dari pihak kita bisa membantu untuk menemukan unsur judi tersebut," tegasnya.

Sekadar gambaran, lokasi gelper di Kota Pekanbaru yang pernah disidak DPRD, Kepolisian dan Pemko Pekanbaru di antaranya, di Jalan Riau, Jalan Cempaka, Jalan Sudirman, dan lainnya. Ditaksir jumlah gelper yang masih beroperasi di Kota Pekanbaru sekitar 14 titik.

Rencana program baru Pemerintah RI dalam waktu dekat didapat bocoran, bahwa mereka yang terlibat Narkoba tidak lagi dimasukkan ke penjara. Karena penjara tak membuat mereka kapok malah di penjara mereka leluasa berbisnis narkoba. Ke depan mereka akan dipenjara di Pesantren bagi yang muslim dan muslimah,  di Vihara bagi yang Buddha, dan di kelas Rohani Gereja bagi yang beragama Nasrani. (*/di/sti/azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar