WAGUBRI DAN PEJABAT OPD KECEWA

Perda Tata Tertib DPRD Riau Kembali Ditunda, Ketua Pansus-Fraksi Kurang Koordinasi

Di Baca : 1527 Kali
Foto istimewa

Pekanbaru, Detak Indonesia--Sidang  Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau terkait Tata Tertib Dewan ditunda lagi karena Ketua Pansus Tata Tertib Dewan Parisman kurang koordinasi dengan Fraksi di DPRD Riau akibatnya mitra dengan komisi lainnya jadi terganggu.

"Ditundanya sidang paripurna di DPRD Riau anggota DPRD Riau menolak bergesernya komisi dengan mitra kerja di OPD," kata Fraksi PDIP anggota DPRD Riau Maamun Solihit, kepada wartawan Senin (20/1/2020).

Rapat paripurna DPRD Riau seperti diumumkan dalam papan pengumuman diagendakan pada pukul 10.00 WIB. Namun hingga pukul 14.00 WIB, rapat tidak terlaksana.

Seyogianya rapat paripurna dewan membahas tentang penyampaian Penambahan Program Pembentukan Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2020 dan Penyampaian Laporan Hasil Kerja Pansus terhadap Rancangan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD Provinsi Riau sekaligus persetujuan dewan.

Beberapa kali terdengar pengeras suara Sekretariat Dewan mengumumkan agar dewan terhormat memasuki ruang paripurna, namun anggota Dewan  tidak juga muncul untuk memenuhi quorum.

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution yang hadir saat itu juga terpaksa harus meninggalkan gedung dewan, karena rapat paripurna tidak jelas.

Selain Wagub, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga terlihat jengkel dengan ketidakjelasan rapat tersebut. Mereka menyayangkan kepastian paripurna yang tak jelas.

"Kalau seperti ini, terganggulah tugas kami, kami sudah hadir disini sebelum pukul 10.00 WIB, tapi hingga sampai sekarang tak juga jelas rapatnya," ujar salah seorang pimpinan OPD yang tak ingin disebutkan namanya.

Para pimpinan OPD pun satu persatu meninggalkan gedung DPRD Riau, hingga pukul 14.30 WIB, rapat paripurna belum jelas.

Batalnya rapat paripurna sepertinya sudah disetting, melihat anggota dewan yang datang silih berganti. Tetapi tidak memenuhi quorum untuk melaksanakan rapat paripurna.

Bahkan dewan terlihat ada yang senang dengan penundaan paripurna tersebut. Serius atau bercanda, beberapa dewan terdengar mengucapkan "Yang penting rapat paripurna ditunda dulu"  sambil keluar dari ruang paripurna. Apa maksud modus dan manuver politik semua ini belum diketahui dengan jelas.

Informasinya, rapat paripurna batal dilaksanakan karena belum adanya kesepahaman di antara dewan terkait perubahan mitra komisi.

"Ya seperti inilah kalau pansus memikirkan kepentingan, saling tarik ulur. Mungkin belum ada kesepahaman di antara pansus, sehingga paripurna tidak dilaksanakan," ujar Maamun Solihit. (ade)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar