YACOB Utama, Yakob Utama, Jacob Utama, Jakob Oetama
Pak Jakob adalah orang yang santun —santun yang linier. Dan itu tercermin dari gaya pemberitaan koran yang dilahirkannya: Kompas. Jurnalistik Kompas adalah jurnalistik yang santun. Terutama bisa dilihat dari Tajuk Rencananya. Yang bagi pengkritiknya dianggap sebagai tajuk dengan gaya yang muter-muter.
Di era saya muda, gaya Kompas seperti itu sangat menjengkelkan. Tidak radikal sama sekali. Tidak seperti Harian Kami-nya Nono Anwar Makarim yang dar-der-dor. Tidak seperti Harian Indonesia Raya-nya Mochtar Lubis yang memberontak. Atau tidak seperti Harian Nusantara-nya —aduh lupa siapa pemiliknya— yang menyerang-nyerang.
Keberanian Kompas yang paling berani —menurut anak-anak muda kala itu— hanyalah sebatas ini: menyindir.
Tapi “Purwodadi kutane, sing dadi nyatane”. Maksudnya: yang penting kan kenyataannya. (Di kalimat peribahasa itu terdapat akhiran “ne”. Maka kata “kuto” menjadi “kuta”, “nyoto” menjadi “nyata”).
Kenyataan adalah bukti yang paling tidak bisa diabaikan.
Tulis Komentar