PTPN V Kembali Kantongi Sertifikasi RSPO
Jatmiko bersyukur program RSPO dan ISPO yang diusung oleh perusahaan perkebunan milik negara untuk para petani tersebut mendapat respon positif dari para petani mitra. Dia berharap program serupa dapat kembali dilakukan di seluruh lahan perkebunan sawit petani mitra yang luasannya mencapai 56,6 ribu hektare.
Kejar ISCC
Sementara itu, Senior Executive Vice President Business Support PTPN V, Rurianto, menambahkan bahwa selain mengantongi RSPO dan ISCC, PTPN V juga turut memegang sertifikasi standar karbon internasional atau International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) serta Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Ia mengatakan PTPN V merupakan perusahaan perkebunan milik negara pertama yang mengantongi sertifikasi standar Eropa ISCC, sejak 2018 silam. Saat ini, 70 persen unit pabrik kelapa sawit (PKS) dan kebun PTPN V telah mengantongi sertifikasi berstandar internasional tersebut.
“Tidak hanya menjalankan budidaya perkebunan sawit lestari, baik ISCC maupun RSPO memberikan keuntungan berupa harga premium untuk produk PTPN V. Sejak 2019, perusahaan mendapat keuntungan harga premium,” katanya.
Ruri mengatakan saat ini delapan dari 12 PKS serta 10 unit kebun PTPN V telah mengantongi sertifikasi ISCC. Di antaranya adalah Tandun, Rokan, Lubuk Dalam, Terantam, Tanjung Medan, Sungai Pagar, Intan, dan Tapung.
Sementara, empat PKS dan unit kebun lainnya diperkirakan akan mengantongi sertifikasi yang mampu memberikan kontribusi tambahan harga USD10 hingga USD15 per ton CPO tersebut pada 2023 mendatang.
“Tahun ini kita akan kembali melakukan proses sertifikasi. Insyaa Allah 2023 seluruhnya rampung dan 100 persen tersertifikasi ISCC,” ujarnya. (*/di)
Tulis Komentar