Larshen Yunus: 

Jangan Salah Faham, Apalagi Gagal Faham Terkait Kasus di Desa Teluk Sono

Di Baca : 353 Kali
Haji Suparman SSos (kiri), Larshen Yunus (kanan)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Koordinator Tim Pendamping Hukum dari Haji Suparman SSos MSi angkat bicara terkait munculnya pernyataan sesat yang mengandung kesalahpahaman dari salah seorang Advokat yang katanya bergelar doktor.

Bertempat di Kantor Hukum Mediator dan Pendampingan Publik Satya Wicaksana, Larshen Yunus dengan tegas dan penuh keprihatinan menyangkal argumentasi sesat dari seseorang yang justru sarat akan Perbuatan Melawan Hukum (PMH). Bagi Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, oknum Advokat yang dimaksud telah dengan sengaja melakukan pencemaran nama baik, bahkan cenderung fitnah terhadap Haji Suparman SSos MSi.

"Kami sangat prihatin atas ulah dan tingkah laku beliau!!! Gelar Doktornya tak sejalan dengan keilmuan yang sesungguhnya. Beliau itu terkesan seperti aktivis kemarin sore. Terlambat menjadi aktivis, yah seperti itu jadinya!" ungkap Larshen Yunus, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Provinsi Riau.

Menurutnya, kasus di Dusun II Air Hitam, Desa Teluk Sono, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Riau harus difahami secara seksama, agar masing-masing pihak benar-benar berjalan sesuai dengan koridor dan ketentuan yang berlaku.

Larshen Yunus: "Jangan Salah Faham, Apalagi Gagal Faham terkait Kasus di Desa Teluk Sono"

Bagi Direktur Kantor Hukum Mediator dan Pendampingan Publik Satya Wicaksana itu, kehadiran Haji Suparman adalah atas Keinginan keduabelah pihak. Bisa saja karena sosok mantan Bupati Rohul itu dikenal sebagai Tokoh yang selalu mendamaikan masyarakatnya.

"Hampir semua orang sudah kenal dengan bapak Haji Suparman. Tak perlu panjang lebar kami sampaikan. Intinya terkait kasus ini kehadiran Suparman diminta oleh masing-masing keduabelahpihak dan pada akhirnya proses oerdamaianpun terjadi. Ingat ya!!  Jangan salah faham, apalagi gagal faham. Pakai sok-sokan buat somasi segala! Macampulut gaya kau kawan," tutur Larshen Yunus.

Saat ini Haji Suparman sama sekali tidak ambil pusing atas polemik tersebut. Baginya, hal-hal semacam itu ibarat 'macan mengaum, kafilah berlalu'.

"Sudahlah itu! Makanya jangan salah faham. Cukup si Yunus saja yang jelaskan di media. Jangan sampai publik dibodohi hanya karena persoalan remeh-temeh seperti itu. Dia yang ditinggal bus, kok jadi saya yang di somasi!!! Sudah lain dia itu. Gelar Doktor dan isi kepala tak sesuai!" ungkap Haji Suparman, sambil bergegas menuju masjid, guna menunaikan shalat maghrib, Ahad (12/6/2022). (*/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar