RENCANA SENJATA NUKLIR BARU

Trump Pancing Perang Besar AS-Rusia-China

Di Baca : 2263 Kali

[{"body":"

Washington, Detak Indonesia<\/strong>--Kepemimpinan politik Amerika Serikat dibawah Donald Trump yang cacat dan rencana perluasan senjata nuklir akan menyebabkan konflik besar dengan Rusia dan China.<\/p>\r\n\r\n

Hal ini dijelaskan seorang mantan penasihat kebijakan luar negeri AS dan diplomat, James Jatras dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada Kamis.<\/p>\r\n\r\n

Menurutnya jelas ada langkah menuju perlombaan senjata baru dengan Rusia, hal yang seharusnya berakhir sepenuhnya ketika Perang Dingin pertama dengan Uni Soviet berakhir.<\/p>\r\n\r\n

Dikatakannya, ini konsekuensi dari teknologi militer akibat kepemimpinan politik yang sangat buruk. “Ini akhirnya bisa memimpin dalam satu hal dan itu adalah perang besar,” katanya.<\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/15shdo2pof\/5-james-jatras-nuklirok.jpg","caption":"Mantan penasihat kebijakan luar negeri AS dan diplomat, James Jatras. (Foto Ist)"},{"body":"

Administrasi Trump berencana akan mengadopsi sebuah kebijakan senjata nuklir baru yang menurut para ahli akan menghasilkan perlombaan senjata dengan Rusia.<\/p>\r\n\r\n

Administrasi Presiden AS Donald Trump bersiap meninjau kembali postur nuklir AS, lebih banyak ahli memperingatkan mengembangkan jenis baru senjata nuklir akan memenuhi permintaan Presiden Donald Trump untuk memicu perlombaan senjata.<\/p>\r\n\r\n

Ada bocoran, Pentagon bakal merilis, menunjukkan bahwa pejabat militernya di Washington menyerukan pengembangan bom nuklir dengan hasil rendah dirancang kegunaannya di medan perang dan bukan di daerah kota.<\/p>\r\n\r\n

Administrasi Trump secara eksplisit dapat membuka kemungkinan pembalasan nuklir untuk serangan non-nuklir besar, menurut sebuah dokumen sebagaimana dilansir situs Huffington Post.<\/em><\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n","photo":"\/images\/default-photo.jpg","caption":""},{"body":"

Kebijakan nuklir baru Trump ini secara signifikan lebih agresif daripada postur yang diadopsi pemerintahan mantan Presiden Barack Obama, yang beberapa waktu lalu berusaha mengurangi peran senjata nuklir di militer AS.<\/p>\r\n\r\n

Kantor Anggaran Kongres AS memprediksi modernisasi dan mempertahankan sejumlah senjata nuklir selama 30 tahun ke depan akan menelan dana lebih dari 1,2 triliun dolar AS. Pemeliharaan stockpile yang ada akan  mencakup hampir setengah dari dana yang diproyeksikan.<\/p>\r\n\r\n

Kepala Kelompok Advokasi Asosiasi Pengendali Persenjataan di Washington, Daryl Kimball menyatakan pengembangan senjata nuklir baru di gudang senjata nuklir AS berbahaya, ini pemikiran perang dingin.<\/p>\r\n\r\n

“Amerika Serikat sudah memiliki beragam kemampuan nuklir, tak ada bukti  senjata yang lebih dapat digunakan akan memperkuat pencegahan musuh atau memaksa mereka membuat pilihan yang berbeda mengenai persenjataan mereka,” demikian Kimball.(*\/di)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/default-photo.jpg","caption":""}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar