Brigjen Parlindungan: Jaga Persatuan

Inisiator Pemekaran Silatutahmi dengan Danrem 031/WB

Di Baca : 696 Kali
Tim Independen Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau bersilaturahmi dengan Komandan Resor Militer (Danrem) 031/WB, Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung, di Pekanbaru, Selasa (21/2/2023). (ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia -- Tim Independen Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau bersilaturahmi dengan Komandan Resor Militer (Danrem) 031/WB, Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung dalam rangka perkenalan dan pereratan persatuan/kebersamaan.

"Sebagai Danrem di wilayah ini, saya tidak bisa mendukung dan tidak bisa juga menentang wacana ini, karena ini aspirasi dari masyarakat," kata Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung dalam pertemuan yang digelar di sebuah hotel di Pekanbaru, Selasa (21/2/2023).

Dalam pertemuan itu, hadir Koordinator Tim Independen Insiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau, Syamsul Rakan Chaniago, Sekretaris Tim Fazar Muhardi, tokoh masyarakat Riau Nasir Day, Nasrun Effendi Ketua Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR), Ahmad Syah Harrofie (mantan Bupati Bengkalis), Ramli Walid (tokoh birokrat), Asri Auzar (tokoh politik Riau), Imam Subroto (Ketua Ikatan Keluarga Jawa Riau/IKJR), Doktor Fikri Idris (akademisi/tokoh Kuansing), Nofrizon Burman (Pers Riau).

Danrem mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat dapat menjaga kerukunan, ketentraman dan kebersamaan, jangan sampai terpecah belah, apa lagi menimbulkan konflik horizontal.

"Saya hanya ingatkan itu, dan jangan sampai terjadi perpecahan atau konflik sebagai dampak dari rencana pemekaran wilayah kabupaten. Pembagian wilayah harus benar-benar ideal, jangan sampai daerah otonomi baru justru mengambil semua sumber daya alam dari kabupaten induk yang berpotensi menimbulkan kecemburuan dan berujung konflik," kata Brigjen Parlindungan.

Danrem juga menyarankan agar tetap perkuat kebersamaan di antara tokoh masyarakat lintas etnis agar lebih kuat dan didukung juga dengan langkah kongkret untuk pembangunan dan kemajuan masyarakat.

"Menurut saya aspirasi pemekaran ini tidak ada masalah selagi tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti konflik masyarakat," katanya.

"Ini merupakan tahun politik, dan saya pikir akan ada fokus ke Pemilu, namun tidak menutup kemungkinan untuk merealisasikan wacana ini," katanya.

Koordinator Tim Independen Insiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau, Syamsul Rakan Chaniago dalam pertemuan itu menanggapi positif atas saran dari Danrem Brigjen Parlindungan.

"Wacana pemekaran ini adalah solusi atas berbagai persoalan di Riau. DOB akan sangat berpengaruh atas kemajuan dan percepatan pembangunan daerah-daerah di Riau selain juga memangkas rentang kendali pemerintahan," kata Syamsul Rakan.

Syamsul Rakan menjelaskan, pihaknya sudah ketemu dengan ketua dan seluruh anggota Komisi I DPRD Riau, para tokoh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), para tokoh di Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), para tokoh masyarakat di sejumlah wilayah kabupaten/kota, Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.

Pada intinya, lanjut dia, semua sepemahaman dan sepakat bahwa pembentukan DOB ini akan memberi dampak positif bagi percepatan pembangunan, ekonomi, pendidikan dan kesehatan rakyat.

"Kalau ada riak-riak sedikit menurut saya itu hal yang biasa dalam perjuangan," katanya.

Saat ini ada sejumlah aspirasi masyarakat untuk pembentukan beberapa DOB, beberapa telah diwacanakan bahkan telah sampai ke program legislasi nasional (Prolegnas) sejak beberapa tahun silam.

Sejumlah wacana DOB yang telah sampai pada tahapan Prolegnas adalah; wacana Kabupaten Indragiri Selatan pisah dari Indragiri Hilir, Gunung Sahilan yang pisah dari kabupaten induk Kampar, kemudian Rokan Darussallam yang pisah dari Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Menyusul wacana DOB lainnya meliputi Kabupaten Indragiri Utara (Inhil), Kota Duri (Bengkalis), Kuantan Hulu (Kuansing), Kota Bagansiapiapi (Rohil), Kota Perawang (Siak), Tambusai Raya (Rohul) dan Tapung Raya (Kampar).

Terakhir masuk aspirasi dari Khairul Azwar selaku Datuk Tobek Godang untuk DOB Pekanbaru Barat.

Kabupaten Pekanbaru Barat pecahan dari Kota Pekanbaru meliputi wilayah 4 (empat) Kecamatan, Kecamatan Bina Widya, Tuah Madani Payung Sekaki dan Marpoyan Damai.

Pemekaran ini merupakan langkah maju menuju  Pekanbaru Barat yang sejahtera, dengan konsep Kabupaten bisnis dan pendidikan.

"Dalam waktu dekat kita juga akan bertemu dengan Forkompinda, baik Kapolda Riau, Kajati, dan Danrem untuk membahas wacana ini," katanya. (rls)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar