BUNTUT TEWASNYA TIGA KARYAWAN PT PPLI TERHIRUP LIMBAH BERACUN

Empat Karyawan Limbah PT Pertamina Hulu Rokan Diperiksa

Di Baca : 1600 Kali

Pekanbaru, Detak Indonesia--Empat karyawan limbah PT Pertamina Hulu Rokan (PT PHR) yakni karyawan dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PT PPLI) diperiksa Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disnakertrans Provinsi Riau, Senin tadi (27/2/2023).

Empat orang saksi dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) diperiksa terkait kecelakaan kerja yang menewaskan tiga karyawan di dalam di tanki limbah di Centralize Mud Treating Facilities (CMTF) Balam South, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir (Rohil), Riau.

Seluruh saksi dan para pihak diperiksa di ruang DPD Asosiasi Pengawas Ketenagakerjaan Indonesia (APKI), Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau.

Kabid Pengawasan Disnakertrans Provinsi Riau, Rival Lino menyebutkan, peristiwa ini menjadi catatan penting bagi Pemerintah Provinsi Riau karena telah terjadi berulang kali.

"Kami akan melihat aspek kesalahannya di mana. Hari ini kita lakukan investigasi, pemeriksaan lebih mendalam. Mudah-mudahan hari ini ditemukan titik terang dan kita akan lihat dari sisi penyidikan dan kita akan tetapkan tersangka," tegas Rival saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin pagi (27/2/2023).

Dijelaskan Rival, selain pemeriksaan mengenai peristiwa maut itu, pihaknya juga memeriksa bagaimana penerapan SOP dan izin kerja karyawan itu. Semuanya akan diperiksa secara keseluruhan dan maraton.

"Kita akan melihat dari sisi dokumen, dan dari sisi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mereka miliki," pungkasnya.

Kata dia, kalau dilihat dari rekaman CCTV yang ada, ketiga pekerja itu tidak menerapkan SOP dalam bekerja. Mereka masuk ke dalam tanki limbah yang penuh dengan gas beracun tanpa masker dan alat pelindung diri (APD).

"Apakah SOP mereka seperti itu? Kalau memang seperti itu sudah memang ada suatu kesalahan. Pengawas melakukan investigasi dan siang ini akan kita putuskan," jelasnya.

Seperti diketahui, peristiwa naas itu terjadi pada Jumat (24/2/2023) sekira pukul 12.07 WIB di Centralize Mud Treating Facilities (CMTF) Balam South, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir (Rohil), Riau yang merupakan areal kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Ketiga pekerja yang tewas itu adalah Ade Ilham (37) yang merupakan operator, Dedi Krismanto (44), operator dan Hendri (54) posisi PMcOw.

Mereka tewas diduga kuat akibat menghirup gas beracun yang terdapat dalam tanki limbah tersebut.

Berdasarkan hasil pengecekan rekaman CCTV, sebelum peristiwa naas itu terjadi, terlihat korban Dedy Krismanto menaiki tanki setling B dengan kapasitas 500 barel (80 meter kubik). Ia masuk ke dalam tanki melalui manhole atas. Sebelum masuk ia sempat melepas helm putih yang digunakan. Dan tak menggunakan APD. Nampak tak menerapkan K3.

Selang beberapa detik, terlihat Dedy kembali ke atas dalam keadaan lemas tak berdaya. Seketika itu juga dia terjatuh dan jatuh ke dalam tanki limbah beracun itu. Melihat rekannya terjatuh, Hendry dan Ilham bergegas menaiki tanki dengan maksud untuk menolong. Tapi naas, keduanya ikut lemas dan tercebur tewas di dalam tanki limbah.

Ketiganya bernama Ade Ilham (37) dan Dedi Krismanto (44) yang merupakan operator PT PPLI. Satu orang lainnya adalah Hendri (54 thn) bertugas sebagai PMcOw. (azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar