Inilah Rumah Mantan Bendahara Bapenda Riau yang Ngaku Tilap Uang Zakat Rp1,1 M

Rabu, 02 Maret 2022 - 18:33:18 WIB

Inilah Rumah mantan Bendahara Bapenda Riau inisial M, di Jalan Wira Puri 31A Tenayanraya Pekanbaru yang ngaku tilap uang zakat pegawai negeri Pemprov Riau Rp1,1 M. (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Jajaran Pemprov Riau kembali disorot. Kali ini mantan Bendahara Bapenda Riau M yang ngaku menilap dana zakat pegawai sebesar Rp1,1 miliar. 

Muncul dugaan uang yang Ia 'tilap' dari zakat digunakan untuk pembelian ruko, mobil, dan renovasi rumahnya yang berada di Jalan Wira Puri Nomor 31A, Kulim, Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Pemeriksaan internal, mantan Bendahara Bapenda Riau akui dana zakat Rp1,1 miliar "dimakan" sendiri oleh M. 

Ia diduga melakukan penyelewengan dana zakat pegawai di Bapenda Riau sebesar Rp1,1 miliar dari total anggaran Rp1,4 miliar selama dua tahun. Dana zakat pegawai tersebut M setor ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Riau hanya sebesar Rp300 juta.

M mulai disorot, kekayaannya menjadi sorotan banyak pihak. Apalagi di kalangan PNS Pemprov Riau. M diketahui baru membeli ruko Rp700 juta di Kota Dumai dan membeli mobil Toyota Camry bekas Rp300 juta. M juga diketahui baru merenovasi rumahnya dengan membangun pagar rumah yang nampak mewah di Jalan Wira Puri No. 31 A Tenayanraya Pekanbaru.

Sejumlah wartawan melakukan investigasi ke rumahnya Rabu sore (2/3/2022) dan ingin ketemu M namun yang bersangkutan mengunci pagar rumahnya dan tak keluar rumah. Berkali-kali diketok pagar rumahnya untuk konfirmasi, M tak nampak mau keluar menemui wartawan. 

Kepala Bapenda Riau, Syahrial Abdi mengatakan, pihaknya sudah mengkonfirmasi bahwa benar terjadi ketidaksesuaian penyetoran zakat pegawai di Bapenda Riau.

"Seharusnya dalam 2020-2021 dana zakat Bapenda Riau sebesar Rp1,4 miliar. Namun ditemukan dalam pencatatan penerimaan di Baznas Riau dari Bapenda Riau hanya Rp300 juta," kata Syahrial kepada wartawan seperti dilansir Cakaplah.com Rabu (2/3/2022).

Menurut Syahrial Abdi, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau telah melakukan pemeriksaan internal terkait dugaan pemotongan dana zakat pegawai Bapenda Riau oleh mantan bendahara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat inisial M.

Kepala Bapenda Riau Syahrial Abdi

Menurut Syahrial Abdi, pihaknya sudah melakukan tindakan internal dengan tindakan pemeriksaan yang bersangkutan, dan M telah mengakui perbuatannya melakukan pemalsuan bukti setoran zakat pegawai palsu ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Riau.

"Namun yang bersangkutan telah berkomitmen dan siap untuk mengganti kekurangan setoran zakat tersebut (Rp1,1 miliar)," jelas mantan Penjabat Bupati Bengkalis Riau ini.

Namun karena ini merupakan tindakan administratif dan nilai uang yang cukup signifikan, karena ada kepercayaan dan keikhlasan orang membayar zakar, ternyata tidak disampaikan sebagaimana mestinya, maka pihaknya memandang perlu untuk dilakukan proses terkait kedudukan yang bersangkutan sebagai ASN dalam jabatan.

Ketua RW 6 Tenayanrayq Pekanbaru, Suparno

"Kejadian ini sudah saya sampaikan kepada pimpinan dan pimpinan meminta ditindaklanjuti melalui pemeriksaan Inspektorat Riau. Tentu kita berharap, nantinya ada unsur keadilan supaya tidak ada unsur ketidakadilan dalam mengambil tindakan, di mana pemeriksaan Inspektorat benar-benar merekomendasikan apa yang harus diterima oleh yang bersangkutan. Sehingga ke depan ada perbaikan-perbaikan mekanisme penyaluran zakat pegawai," jelasnya.

Atas kejadian itu, menurut Syahrial Abdi, Gubernur Riau sudah mengeluarkan surat edaran baru terkait mekanisme Payroll System. Artinya pemotongan zakat langsung masuk ke rekening Baznas, sehingga tanpa ada perantara bendahara.

"Jadi semua itu ada hikmah dan pelajarannya, mudahan-madahan yang bersangkutan mampu menyelesaikan kewajibannya dengan baik," sebutnya.

Ditanya sudah diketahui aliran dana tersebut kemana saja, apakah ada pihak lain, Syahrial menyampaikan berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dana itu digunakan sendiri.

"Intinya dana itu digunakan untuk kebutuhan pribadi yang bersangkutan. Namun untuk pasti kita tunggu hasil pemeriksaan Inspektorat nanti," tutupnya. 

Sementara Ketua RW 6 Suparno menjelaskan bahwa Mas Mul orangnya baik, sering komunikasi dengannya.  Pak RW 6 Suparno tak mengetahui persis masalah yang dihadapi Mas Mul mantan Bendahara Bapenda Riau tersebut. (*/di/azf)