PARKIR KENDARAAN DIRANCANG DI BAWAH TANAH, SEJUMLAH BANGUNAN DIRUNTUHKAN

Inilah Potret Lapangan Merdeka Medan yang Sedang Direvitalisasi

Di Baca : 20108 Kali
Foto atas suasana Car Free Day (CFD) di seputaran Lapangan Merdeka Medan sepertinya lebih ramai CFD di Jalan Sudirman Pekanbaru. Foto bawah Lapangan Merdeka Medan sedang direvitalisasi dibangun parkir bawah tanah di tengah lapangan hijaunya, Ahad (26/11/2023). (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)
 

Namun kali ini ada terobosan baru yang dirancang oleh para arsitek Lapangan Merdeka Medan, yakni sedang dibuat parkir di bawah tanah di tengah RTH Lapangan Merdeka tersebut. Kalau dulunya terdapat hampar rumput hijau di tengah lapangan itu. Maka nantinya di bawahnya terdapat parkir kendaraan di bawah tanah. Sehingga tak perlu parkir kendaraan di luar RTH itu yang membuat kemacetan.

Penghancuran bangunan tenant, restoran dan lain-lain di Lapangan Merdeka Medan itu tak seberapa nekatnya Pemko Medan dibanding Pemerintah di New York Amerika Serikat abad 18 lalu. Di mana penduduk New York berlomba gengsi membangun Kota New York dengan hutan gedung pencakar langit yang sangat rapat, namun akhirnya menjadikan Kota New York pengap, polusi kendaraan yang tinggi.

Wali Kota New York abad 18 saat itu bikin sayembara bagaimana mengatasi pengap dan kepadatan gedung pencakar langit dan tingkat polusi yang tinggi ini.

Akhirnya sayembara ini dimenangkan oleh seorang Arsitek Lansekap. Sang Arsitek Lansekap membuat rancangan lansekap mengusulkan bangunan pencakar langit yang bikin pengap ini seluas 25 hektare harus diruntuhkan. Wali Kota New York dan penduduknya tercengang apa mungkin diruntuhkan. Akhirnya diruntuhkan, harus kembali ke alam (back to nature) diputuskan dibangun Taman Kota New York yang kini disebut Centrak Park New York.

Taman ini dirancang oleh Frederick Law Olmsted dan Calvert Vaux. Keduanya juga dikenal sebagai perancang Taman Prospect di Brooklyn yang letaknya berdekatan. Walaupun terlihat alami, lansekap Central Park sepenuhnya hasil campur tangan manusia. Di dalam taman terdapat danau buatan dan kolam, jalan setapak, dua arena es skating, kawasan lindung hewan liar, lapangan rumput, dan arena bermain untuk anak. Central Park sering didatangi burung migran sehingga menjadi tempat favorit bagi pengamat burung. Panjang keseluruhan jalan-jalan di dalam taman adalah 10 km. Pengunjung ramai berjogging, bersepeda, atau bersepatu roda, terutama di akhir pekan atau sejak pukul 19.00 setelah kendaraan bermotor dilarang lewat.

Car Free Day Lapangan Merdeka Medan, Ahad (26/11/2023).






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar