Palestina Bantah Ditekan Saudi Arabia
Yerusalem, Detak Indonesia<\/strong>--Salah seorang anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina Ahmed Majdalani membantah keras adanya laporan bahwasanya Arab Saudi sudah memberi tekanan kepada Palestina agar menghidupkan kembali perundingan dengan zionis Israel. Menurut Riyad, persyaratan baru itu meliputi penerapan solusi dua negara, pembentukan Negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina dan menghentikan pembangunan permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan.
\r\n
\r\nMenurut Ahmed Majdalani seperti dilansir Quds Press Kamis (1\/3\/2018) posisi Saudi Arabia dalam masalah Palestina tak berubah semenjak Amerika Serikat mengumumkan rencana perdamaian mendatang yang disebut “kesepakatan abad ini”.
\r\n
\r\nPejabat Palestina tadi membantah laporan media tentang segera kembalinya Palestina ke perundingan dengan Israel bagian dari kesepakatan AS.
\r\n
\r\nMenteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad al-Maliki, Rabu (28\/2\/2018) menjelaskan Uni Eropa berencana berbicara kepada pemerintah Amerika Serikat guna bernegosiasi agar mengubah persyaratan perjanjian “kesepakatan abad ini”.
\r\n
\r\n <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/0yguhhnqzv\/1520066697-picsay.jpg","caption":"Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Ahmed Majdalani . (Foto Ist)"},{"body":"
\r\n
\r\nBerbicara di sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-37 di Jenewa, Riyad menekankan sudah waktunya masyarakat dunia menekankan visi perdamaian berdasarkan dihentikannya pendudukan zionis Israel atas tanah negara Palestina guna mencapai kemerdekaan, kebebasan untuk rakyat Palestina yang ditindas Israel saat ini.
\r\n
\r\nNegosiasi politik Otoritas Palestina dengan zionis Israel telah berakhir Maret 2014, pasca sembilan bulan perundingan disponsori oleh AS tanpa adanya kemajuan penyelesaian konflik yang berlangsung lama.
\r\n
\r\nPihak Palestina menyatakan siap kembali berunding dengan Israel meminta zionis itu menghentikan pembangunan permukiman dan berkomitmen terhadap solusi dua negara. Namun ini belum didapat kata sepakat. Pihak Israel menolak permintaan Palestina ini untuk membekukan pembangunan permukiman di wilayah pendudukan Palestina dan mengharuskan warga Palestina mengakui Israel sebagai negara Yahudi.(*\/di)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/default-photo.jpg","caption":""}]
Tulis Komentar