Petani Kalbar Pelajari Strategi Percepatan PSR Sawit Riau
Melalui pola tersebut, kultur teknis petani mitra akan setara dengan standar tinggi perusahaan, mulai dari penumbangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penanaman, pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit masyarakat.
Pendekatan tersebut kian lengkap dengan pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses peremajaan sawit berlangsung. Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung.
Selanjutnya, PTPN IV juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat, pendamping, pelatihan kepada para petani sehingga mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.
"Dan ketika ini diterapkan ke Kalimantan Barat, Insya Allah akan dapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Kami dari Aspekpir Kalbar mengucapkan terimakasih dan siap mendukung suksesi PSR di kalbar. Kami siap berkolaborasi dengan PTPN IV di Kalbar," tuturnya.
Secara umum, ia menjelaskan persoalan kemitraan di Riau tidak jauh berbeda dengan Kalimantan. Namun, pendekatan yang dilaksanakan Regional 3 memberikan hasil yang jauh lebih baik.
Tulis Komentar