DIKELOLA BUMD/BUMN

Chevron Akan Diambilalih

Di Baca : 4877 Kali
Foto Ist

Pekanbaru, Detak Indonesia--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau telah melayangkan surat ke Pemerintah Pusat agar segera mengambilalih kontrak minyak dan gas (Migas) PT Chevron Pacific Indonesia di Provinsi Riau yang bakal berakhir 2021.

Anggota DPRD Riau, Suhardiman Amby SE Ak, meminta agar Presiden Joko Widodo tidak memperpanjang lagi kontrak migas dan sudah saatnya pengelolaan diserahkan ke BUMD atau BUMN dalam negeri. Ini artinya ladang minyak Chevron akan diambilalih.

"Sudah 72 tahun Chevron mengelola kekayaan minyak bumi Riau ini. Untuk itu kita ingin sebelum minyaknya habis, kita harus bisa mengolahnya," kata Suhardiman Amby, Jumat lalu (9/3/2018) kepada wartawan.

Ditegaskannya, bahwa pengelolaan SDA Riau bisa dilakukan oleh BUMD di Riau. Dengan bekerjasama dengan BUMN, maka pengelolaan bisa lebih dirasakan manfaatnya bagi daerah dan negara. 

"Selama ini Riau hanya dapat 16 persen dari pendapatan kotor Chevron. Pendapatan itu setelah dikurangi biaya operasional dan lain-lain," ujarnya,

Dia berharap dengan melibatkan BUMN, pengelolaan akan semakin baik dibanding hanya dikelola oleh BUMD. Pengelola nantinya bisa mencari sumber-sumber minyak baru dengan bekal teknologi yang dimiliki sekarang ini. 

"Kita juga bisa bekerjasama dengan asing, namun tetap yang kelola kita sendiri," tegas Suhardiman.

Suhardiman juga yakin dengan dipangkasnya biaya operasional, serta penemuan sumber ladang baru, pendapatan dari sektor minyak bumi ini akan semakin meningkat.

Terpisah pihak Chevron menyikapi akan diambilalihnya ladang minyaknya oleh BUMD/BUMN kepada wartawan menjelaskan pihak Chevron menghormati hak dan kewenangan Pemerintah Indonesia dalam menentukan masa depan dari Blok Rokan di Riau.

"Aset negara dengan kompleksitas yang tinggi memerlukan investasi yang signifikan, pengalaman operasi yang ekstensif dan kemampuan kapasitas teknis operasi terkait Enhanced Oil Recovery," jelas Danya Dewanti selaku Manager Corporate Communications Chevron via emailnya kepada wartawan, Senin petang (12/3/2018).

Menurut Danya, Chevron telah berhasil mengoperasikan Blok Rokan dalam mendukung pencapaian target energi nasional selama puluhan tahun dan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya Chevron membantu Indonesia mengoptimalkan produksi minyak dari aset strategis ini. "Chevron bangga dengan kemitraan yang telah berlangsung lama dengan masyarakat dan Pemerintah Indonesia," tutup Danya dalam emailnya. 

Sementara Badan Pekerja Nasional Indonesian Corruption Investigasi (ICI) H Darmawi Aris SE, menilai PT Chevron perlu diakuisisi (penyertaan modal) pada sahamnya oleh perusahaan migas di Riau. 

Perusahaan swasta itu, masih menjadi pemegang saham mayoritas, ada baiknya Pertamina ambil bagian saham terdepan, agar ada penyelesaian di daerah," tegasnya.

Termasuk program kerja dan rencana akuisisi lapangan migas nantinya oleh PT Pertamina perlu dikonsolidasi lebih dulu.

Menurutnya, Pertamina adalah national oil company yang berbisnis secara objektif dengan jangka panjang, nantinya bisa melakukan sinergi kedua karakter kuat ini untuk pengembangan keduanya. 

"PT Pertamina tercatat memiliki akses operasi di 12 negara dan empat benua," jelas Darmawi memuji kinerja Pertamina.

Sementara beberapa sumber melansir lebih piawai Rusia dibanding Amerika Serikat dalam eksplorasi minyak bumi apalagi dalam penggunaan teknologi Steam Fload. Namun entah apa alasan sehingga memilih Chevron perusahaan AS tersebut mengelola ladang-ladang minyak berteknologi Steam Fload..(*/rls/azf)
 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar